Humanitas: Indonesian Psychological Journal (Feb 2017)
Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) untuk Menurunkan PTSD pada Korban Inses
Abstract
Kekerasan seksual terhadap anak perempuan dapat memicu terjadinya PTSD (post-traumatic stress disorder) yang menyebabkan individu menjadi tidak berdaya seumur hidupnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing)dalam menurunkan PTSD (post-traumatic stress disorder) yang diderita oleh seorang remaja putri korban inses yang didampingi oleh YLPA (Yayasan Lembaga Perlindungan Anak) DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Subjek dalam penelitian ini yang mengalami PTSD adalah remaja puteri berusia 17 tahun dengan gejala PTSD sebagaimana diukur dengan IES-R (Impact of event scale-Revised). Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimen kasusu tunggal (single case experimental design) dengan desain A-B-A-B dan follow up. Wawancara dan observasi kualitatif juga dilakukan untuk melihat pengalaman subjektif subjek selama menjalani terapi EMDR. Perlakuan terapi EMDR dilaksanakan dalam tujuh sesi. Hasil penelitian menunjukkan menurunnya skor PTSD dari prates (skor 35), pascates (skor 4), dan follow up (skor 3). Hasil wawancara dan observasi juga menunjukkan bahwa subjek telah dapat mengelola emosi negatifnya, dan dapat mengontrol dirinya sendiri ketika melihat objek yang menstimulasi traumanya, serta telah dapat menemukan keyakinan baru yang positif. Berdasarkan termuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa EMDR dapat menurunkan skor PTSD yang diderita oleh remaja putri korban inses di YLPA DIY.
Keywords