The Indonesian Journal of Socio-Legal Studies (May 2024)
Transformasi dan Marginalisasi Masyarakat Adat: Suku Ata Modo di Tengah Hegemoni Pengembangan Pariwisata Taman Nasional Komodo
Abstract
Masifnya pengembangan pariwisata di Taman Nasional Komodo (TNK) menimbulkan dampak yang signi;ikan bagi masyarakat lokal disana dalam hal ini adalah Suku Ata Modo. Suku tersebut merupakan suku lokal yang telah berdiam diri lama dan terbentuk di Pulau Komodo jauh sebelum Taman Nasional Komodo berdiri. Mereka juga selama berpuluh-puluh tahun hidup berdampingan dengan satwa langka komodo dan berusaha mempertahankan budaya serta adat mereka ditengah-tengah eksistensi perkembangan pariwisata TNK. Penelitian ini mencoba menjawab apa saja potensi kultural yang masih dipertahankan oleh Suku Ata Modo, kedudukan Suku Ata Modo sebagai satuan Masyarakat Hukum Adat, serta dampak sosial-ekonomi, budaya, serta aspek lingkungan yang terjadi di tengah-tengah hegemoni pariwisata TNK. Studi dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian sosio-legal. Berbagai data primer dan sekunder diformulasikan serta dianalisis untuk memperoleh kesimpulan deskriptif atas masing-masing pertanyaan rumusan masalah. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pertama bahwa Suku Ata Modo memiliki potensi kultural sesuai dengan tujuh unsur kebudayaan yang terdiri dari bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, teknologi, sistim mata pencaharian, sistem kepercayaan, dan kesenian. Kedua, bahwa tidak adanya pengakuan dan penetapan Suku Ata Modo sebagai satuan Masyarakat Hukum Adat melalui produk hukum pada level daerah memberikan peluang adanya kon;lik kepentingan dan mengesampingkan hak-hak adat mereka. Ketiga, Suku Ata Modo bertransformasi secara koersif akibat eksistensi dari pariwisata TNK. Peraturan yang ditetapkan sebagai sarana konservasi Taman Nasional Komodo mendorong transformasi yang koersif bagi budaya masyarakat Suku Ata Modo.
Keywords