Jurnal Ilmu Lingkungan (Nov 2020)

Review: Quorum Sensing Bakteri dan Peranannya pada Perubahan Nilai pH di Kolong Pascatambang Timah dengan Umur Berbeda

  • Andri Kurniawan,
  • Euis Asriani

DOI
https://doi.org/10.14710/jil.18.3.602-609
Journal volume & issue
Vol. 18, no. 3
pp. 602 – 609

Abstract

Read online

Bakteri menunjukkan kemampuannya untuk hidup sosial dan berinteraksi dengan koloni lainnya dengan cara membangun suatu komunikasi interseluler melalui mekanisme yang disebut quorum sensing (QS). Komunikasi seluler ini dapat memfasilitasi komunitas bakteri untuk saling merespon, melakukan metabolisme, menyampaikan informasi densitas, dan beraktivitas dengan mengenali molekul sinyal berupa feromon (pheromones) atau autoinducers. Review ini membahas tentang interaksi antarbakteri di kolong pascatambang timah yang dideskripsikan sebagai suatu sistem quorum sensing bakteri tersebut dan peranannya di dalam menghadapi perubahan nilai pH. Populasi bakteri anggota Filum Proteobacteria cenderung sangat sentral di kolong pascatambang timah karena keberadaannya mendominasi di semua umur kolong dengan jumlah yang tinggi. Proteobacteria mampu bersinergi dengan bakteri asidofilik lainnya dalam melakukan aktivitas oksidasi unsur-unsur (elements) yang berdampak pada terbentuknya kondisi pH asam (pH = 3). Proteobacteria juga menunjukkan indikasi mampu mendorong munculnya fungsi penting dari Bacteroidetes, Planctomycetes, Cyanobacteria, Spirochaeta, dan bakteri lainnya dengan melakukan dekomposisi bahan organik ataupun aktivitas metabolisme yang lain sehingga mampu meningkatkan nilai pH lingkungan kolong pascatambang timah menjadi netral (pH = 7). Struktur komunitas bakteri menunjukkan komposisi bakteri berbeda pada setiap perairan kolong yang mengalami kronosekuens berbeda. Kolong yang berumur 40%, dan kolong berumur > 15 tahun dengan pH sekitar 7 didominasi Filum Planctomycetes > 37%. Interaksi bakteri melalui quorum sensing diharapkan bermanfaat di dalam proses pengelolaan lingkungan perairan pascatambang timah sehingga menghasilkan suatu ekosistem perairan yang lebih bermanfaat bagi manusia dan organisme perairan lainnya. ABSTRACT Bacteria demonstrate their ability to live socially and to interact with other colonies by establishing an intercellular communication through a mechanism called quorum sensing (QS). This cellular communication can facilitate the bacterial community to respond to each other, carry out metabolism, density information, and activity by recognizing signaling molecules in the form of pheromones or autoinducers. This review discussed the interaction between bacteria in abandoned tin mining pit waters which was described as a quorum sensing system for the bacteria and its role to encounter the pH value changes. The member population of Phylum Proteobacteria looked very central in the abandoned tin mining pit because its dominance in all age of the pit with a high number. Proteobacteria were able to synergize with the other of acidophilic bacteria to carried out the oxidation activities of the elements that have an impact on the formation of acidic pH conditions (pH = 3). Proteobacteria also showed indications of being able to encourage the emergence of important functions of Bacteroidetes, Planctomycetes, Cyanobacteria, Spirochaeta, and other bacteria by decomposing organic matter or other metabolic activities so as to increased the pH value of ex-tin minig pits enironments to neutral (pH = 7). Community structure of bacteria showed bacteria composition was different for each pits water with chronosequence. Pits in age 30%, and pits in age > 15 year with pH about 7 were dominated Phylum Planctomycetes about > 37%. The interaction of bacteria through quorum sensing is expected to be useful in the process of environmental management of post-tin mining waters to produce an aquatic ecosystem that is more beneficial to humans and other aquatic organisms.

Keywords