Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman (Jun 2016)

MENCEGAH TERJADINYA PERNIKAHAN SEDARAH DENGAN MEMAHAMI PARTUTURON DALAM MASYARAKAT BATAK ANGKOLA-MANDAILING

  • Husniah Ramadhani Pulungan

DOI
https://doi.org/10.24952/fitrah.v1i2.321
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 2
pp. 307 – 324

Abstract

Read online

Abstract: Islam always take care about the way how to talk with the other people. This thing such as how we call our family or how we call someone else with the good name. We have to know well about it that prevent occurence incestuose marriage. In the speech community Batak Angkola - Mandailing have partuturon. It is like how we call all of our big family with polite name and this is very serious because in this society have the high appreciation of it. This time, many young people don’t undestand about it. The writer hope this thing can help them to know more about partuturon. Partuturon is not just about the appreciation but it is about good personality when talk with the other people. Key Words: Marriage Tribe, Partuturan, Batak, Angkola, Mandailing Abstrak: Islam senantiasa menjaga diri tentang cara untuk berbicara dengan orang lain. Perkara ini seperti bagaimana kita memanggil keluarga atau bagaimana kita memanggil orang lain dengan nama yang baik. Kita harus selalu tahu tentang hal tersebut untuk menjaga pernikahan sedarah. Dalam komunitas bahasa Batak Angkola - Mandailing memiliki partuturon. Ini adalah seperti bagaimana memanggil semua keluarga besar dengan nama sopan dan hal ini sangat serius karena dalam masyarakat ini memiliki apresiasi yang tinggi dari itu. Kali ini, banyak anak muda tidak mengerti tentang hal itu. Penulis berharap hal ini dapat membantu mereka untuk tahu lebih banyak tentang partuturon. Partuturon bukan hanya tentang apresiasi tapi ini adalah tentang kepribadian yang baik ketika berbicara dengan orang lain. Kata Kunci: Pernikahan Sedarah, Partuturon, Batak, Angkola, Mandailing

Keywords