Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (Dec 2019)

MENIMBANG PENDEKATAN PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM MERANCANG KURIKULUM

  • Maria Listiyanti

DOI
https://doi.org/10.17509/jpis.v28i2.17867
Journal volume & issue
Vol. 28, no. 2
pp. 125 – 138

Abstract

Read online

The curriculum is not only concerning substance or learning instruction, but it also has a social relation with the external dimension. Curriculum change complies with the change in society. However, oftentimes in Indonesia, the development of curriculum does not take the presence of social and economic structure of society into consideration. Therefore, this research aims to evaluate the curriculum 2006 and 2013 using a human development approach. This approach shapes students with three main competencies; thinking skills, technical creativity, and critical attitude toward socio-economic structure affecting their lives. A literature study is applied in this research. The result of this research suggests considering the socio-economic situation of society to develop the curriculum. The social economic gap among regions in Indonesia could be mitigated with the development of a particular service curriculum as a transition before applying the national curriculum. Kurikulum bukan sekedar menyangkut substansi atau instruksional pembelajaran, tetapi juga memiliki relasi sosial dengan dimensi eksternal. Perubahan kurikulum mengikuti perubahan masyarakatnya. Namun demikian, pengembangan kurikulum yang selama ini berlangsung di Indonesia sering absen dalam mempertimbangkan struktur sosial ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melakukan kajian atau evaluasi Kurikulum 2006 dan 2013 dengan menggunakan pendekatan pembangunan manusia. Pendekatan ini melihat peserta didik yang hendak dibentuk melalui pendidikan adalah manusia dengan tiga modalitas utama yakni, kecakapan berpikir, kreativitas teknis, dan sikap kritis terhadap struktur sosial-ekonomi yang mempengaruhi hidupnya. Metode dalam penelitian menggunakan studi pustaka. Rekomendasi dari hasil penelitian adalah mempertimbangkan kondisi struktur sosial ekonomi masyarakat dalam pengembangan kurikulum. Ketimpangan sosial ekonomi antar daerah diminimalisir dengan pengembangan kurikulum layanan khusus sebagai masa transisi sebelum menerapkan kurikulum nasional.

Keywords