Jurnal Teknologi Pertanian (Aug 2023)

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENGOLAHAN KOPI UNTUK PRODUKSI BIOGAS DI KABUPATEN JEMBER

  • Elida Novita,
  • Sri Wahyuningsih,
  • Shofa Tri Fatmawati,
  • Hendra Andiananta Pradana

DOI
https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2023.024.02.2
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 2
pp. 85 – 94

Abstract

Read online

Desa Sidomulyo merupakan salah satu desa penghasil kopi di Kabupaten Jember. Penanganan terhadap air limbah pengolahan kopi belum tersedia di Desa tersebut. Selama ini tempat pembuangan air limbah tersebut adalah sungai sehingga berdampak pada penurunan kualitas airnya. Oleh karena itu penanganan air limbah diperlukan di Unit Pengolahan Kopi Rakyat Ketakasi, Desa Sidomulyo (Ketakasi). Keberlanjutan pengembangan biogas sebagai sumber energi merupakan salah satu hasil metode penanganan air limbah pengolahan kopi yang dipengaruhi oleh faktor teknis dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan teknis dan ekonomi dari pengembangan biogas sebagai bionergi dari air limbah pengolahan kopi menggunakan metode anaerobik di salah satu Unit Pengolahan Kopi Rakyat di Kabupaten Jember. Tahapan penelitian ini meliputi pengumpulan data primer dan sekunder serta analisis kelayakan secara teknoekologi dan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian ini, pembuatan biogas sebagai sumber energi terbarukan dengan metode Batch Feeding layak secara teknoekologi, kemudahan dan kontinuitas. Disisi lain memiliki kekurangan yaitu effluent beban pencemaran air limbah (BOD dan COD) belum memenuhi baku mutu. Hasil akhir parameter BOD dan COD belum sesuai dengan baku mutu dan efisiensi proses yang masih belum dapat menurunkan konsentrasi parameter yang sesuai dengan standar baku mutu. Penanganan metode ini bisa diaplikasi sebagai alternatif penanganan awal air limbah pengolahan kopi. Teknologi anaerobik layak secara ekonomi, hal ini ditunjukkan oleh nilai pemasukan sebesar Rp 92.714.400/tahun lebih besar dibandingkan nilai pengeluaran sebesar Rp 29.612.000/tahun, serta nilai NPV > 0, dan jika nilai NPV layak maka nilai IRR dan B/C ratio juga layak dengan nilai secara beurutan 10,41 dan 3.

Keywords