Berkala Sainstek (Nov 2020)

Prevalensi Buta Warna Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Jember

  • Rike Oktarianti,
  • Syubbanul Wathon,
  • Ayu Dwi Wulandari

DOI
https://doi.org/10.19184/bst.v8i4.18127
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 4
pp. 102 – 105

Abstract

Read online

Buta warna merupakan kelainan genetis yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang dalam membedakan warna seperti warna merah, biru, dan hijau. Buta warna merah-hijau merupakan salah satu tipe buta warna yang paling sering terjadi. Kelainan ini disebabkan oleh alel resesif c (color blind) yang terangkai pada kromosom X. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi buta warna siswa SMA di Kota Jember. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI SMAN di Kota Jember yaitu SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, dan SMAN 5 dengan pengambilan sampel secara acak sebanyak 353 siswa. Tes buta warna pada siswa menggunakan buku Ishihara. Analisis data dilakukan untuk mengetahui prevalensi buta warna, frekuensi alel, dan untuk menguji hukum kesetimbangan genetik Hardy-Weinberg menggunakan uji Chi-Square pada taraf signifikasi 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa prevalensi buta warna siswa SMA di Kota Jember adalah 3,68%, dengan frekuensi alel buta warna 0,09 dan alel normalnya adalah 0,91. Hasil pengujian kesetimbangan genetik Hardy-Weinberg menunjukkan nilai Chi-Square 1,74 pada derajat bebas = 3, dengan nilai probabilitas antara 0,80 dan 0,50 yang menujukkan tidak ada penyimpangan yang signifikan. Kesimpulannya adalah frekuensi genotip dan frekuensi alel buta warna pada siswa SMA di Kota Jember sesuai dengan hukum kesetimbangan genetik Hardy-Weinberg.