Masker Medika (Nov 2019)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG

  • Susmita Susmita

Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 159 – 167

Abstract

Read online

Latar Belakang: Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Berdasarkan data rekam medik RS. Muhammadiyah Palembang jumlah neonatal yang mengalami BBLR pada tahun 2015 sebesar 163 kasus, tahun 2016 sebesar 179 kasus dan tahun 2017 sebesar 253 kasus dari. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah di RS. Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Metode: Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan penelitian Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir yang dirawat diruang perinatal RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2017. Sampel penelitian yaitu kasus: kontrol perbandingan 1 : 1. Subjek penelitian kasus yaitu bayi berat lahir rendah berjumlah 84 bayi dan kontrol yaitu bayi baru lahir normal berjumlah 84 bayi. Tehnik pengambilan sampel secara systematic random sampling. Analisa yang digunakan univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Berdasarkan analisa univariat didapatkan BBLR berjumlah 84 (50%), BBLN 84 (50%), risiko (umur 35 tahun) 46 (27,4%), tidak risiko (umur 20-35 tahun) 122 (72,6%), paritas (risiko ≥ 3 anak) 78 (46,4%), paritas (tidak risiko 35 years) 46 (27.4%), no risk (age 2035 years) 122 (72, 6%), parity (risk ≥ 3 children) 78 (46.4%), parity (no risk <3 children) 90 (53.6%), low education (75 (44.6%), higher education 93 ( 55.4%), not working 153 (91.1%) and working 15 (8.9%). Based on bivariate analysis, results showed that there was a relationship between the age of mothers with LBW in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.003, none the relationship between parity with LBW in Muhammadiyah Hospital Palembang with p value = 0.643, there is no correlation between LBW education in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.756, and there is a relationship between work with LBW in Muhammadiyah Palembang Hospital with p value = 0.001 It is recommended to health workers to provide preventive efforts to reduce the incidence of low birth weight babies (LBW).

Keywords