Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan (Mar 2021)
Penerapan Pembelajarn Inquiry dengan Scaffolding Prosedural terhadap Kompetensi Literasi Saintifik Siswa Kelas X SMA pada Materi Impuls dan Momentum
Abstract
Abstract: Scientific literacy is ability to distinguish facts, concepts, principles from various information, recognize and analyze scientific investigations, evaluate, and make interpretations of the results of evaluations to be able to make conclusions. This study was to determine the effect of scientific literacy competencies of students who study with guided inquiry learning with procedural scaffolding on student cognitive learning outcomes. This research is a quasi-experimental study using a non-equivalent control group design. Data collection was carried out by pretest and postest. Pretest is used as student's initial ability data and posttest data is used as data for different tests using ANCOVA. The results showed that the classroom with the guided inquiry inquiry assisted scaffolding learning model had an influence on the results of the scientific literacy competency test with the significance of the ANCOVA test of 0.003<0.050. The percentage of influence of the application of guided inquiry with procedural scaffolding was 16.1% in scientific literacy competencies. This shows that the scientific literacy competence of the experimental class is better than the control class. Abstrak: Literasi saintifik merupakan kemmpuan seorang dalam membedakan antara fakta, konsep, prinsip dari berbagai informasi, mengenal dan mengaanalisis penyelidikan saintifik, mengevaluasinya, dan membuat interpretasi dari hasil evaluasi yang merujuk pada kesimpulan baik secara individu ataupun kelompok. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pembelajaran inquiry dengan scaffolding procedural terhadap kompetensi literasi saintifik siswa. Penelitian ini mrupakan penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan rancangn penelitian nonequivalent control group design. Pengumpulan data dilaksanakan sebelum dan sesudah penelitian pada penelitian dan kontrol. Tes sebelum penelitian digunakan sebagai data kemampuan awal siswa dan data setelah pembelajaran digunakan sebagai data untuk uji beda menggunakan ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi literasi saintifik siswa yang belajar dengan model inquiry dengan scaffolding procedural lebih tinggi dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0.003<0.050. Persentase besar pengaruh penerapan inkuiri terbimbing dengan scaffolding procedural sebesar pada kompetensi literasi saintifik sebesar 16,1%. Hal ini menunjukka bahwa kemampuan kompetensi literasi saintifik kelas eksprimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Keywords