Jurnal Kajian Seni (Oct 2022)

Identitas Visual pada Coffeeshop dan Warung Kopi di Surabaya

  • Miftahul Adi Suminto

DOI
https://doi.org/10.22146/jksks.73169
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 116 – 134

Abstract

Read online

Tulisan ini membahas tentang Makna Identitas yang dapat dikonstruksikan ke dalam bentuk Visual berupa Warung Kopi & Coffeeshop yang merupakan bagian dari The Wave Culture Of Coffeeshop yang dapat mencerminkan konsep indentitas sendiri antara Warung Kopi & Coffeeshop di Surabaya sebagai ruang ublik privat. Penelitian ini sangat unik karena Makna & tanda visual yang tampak didalamnya mampu mengidentifikasi sebuah tempat sesuai dengan klasifikasi demografis & geografis pengunjungnya. Kategori dalam penelitian ini masuk ke dalam ranah budaya visual dengan model deskriptif kualitatif, menggunakan metode semiotika. Permasalahan yang dibaca peneliti mencoba untuk menjawab apakah sebuah artefak budaya berupa identitas visual mampu menggambarkan konsep ruang publik privat berupa Warung Kopi & Coffeeshop yang dipengaruhi oleh keberadaan budaya warga Kota Surabaya. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, proses observasi dilakukan dengan mengamati & mendokumentasikan identitas visual, kemudian dianalisis menggunakan Metode Analisis Visual Saussure untuk menemukan makna dibalik dokumentasi dari tempat-tempat ‘ngopi’ yang diproduksi oleh pemiliknya. Sudut pandang peneliti merupakan poin utama dibantu dengan referensi dari sumber-sumber terkait dengan topik dalam penelitian sebagai perspektif dalam membedah unit analisis penelitian. Metodelogi visual digunakan sebagai pisau analisis pada keberadaan branding, tipografi (teks & tulisan), ilustrasi/gambar, peralatan, & keseluruhan desain ruang. Urgensi dalam penilitian dapat menambah khasanah penelitian budaya visual yang memberikan kesimpulan keberadaan tempat/ruang publik privat memiliki identitas yang menyangkut pada aspek fisik & sosial, dimana Kota Surabaya sebagai aspek kajian. Warung kopi lekat dengan Budaya ‘Arek’ & ‘Cangkrukan’ yang ada di Surabaya. Warung Kopi identik dengan tempat ‘ngopi’ yang sederhana & terbuka. Sedangkan Coffeeshop identik dengan ruang publik privat yang eksklusif untuk masyarakat. Diferensiasi terhadap dua objek ini membuat penelitian mengenai identitas visual ini perlu untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Karena benda dalam objek penelitian merupakan artefak budaya yang dapat mengindikasikan suatu peradaban, sehingga akan selalu ada unsur ideologis dalam elemen visual yang terus berkembang mengikuti budaya & teknologi. Dimana komoditi utama didalamnya adalah kopi yang terus diproduksi, dikonsumsi, & dikembangkan. Kata kunci: Identitas, brand, warung kopi, coffeeshop, semiotika

Keywords