Jurnal Ilmu Lingkungan (Sep 2019)

Pengaruh Perilaku Masyarakat Terhadap Kualitas Air di Sungai Sekanak Kota Palembang

  • Herda Sabriyah Dara Kospa,
  • Rahmadi Rahmadi

DOI
https://doi.org/10.14710/jil.17.2.212-221
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 2
pp. 212 – 221

Abstract

Read online

Sungai Sekanak, anak Sungai Musi yang berada di Kota Palembang, telah mengalami pencemaran yang terlihat pada perubahan fisik air sungai. Rencana pemkot untuk mengembalikan fungsi Sungai Sekanak sebagai lokasi wisata perairan harus didukung oleh partisipasi aktif masyarakat setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perilaku masyarakat terhadap kualitas air di Sungai Sekanak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi perilaku masyarakat yang tinggal di bantaran sungai melalui penyebaran kuesioner menggunakan uji frekuensi. Selain itu, metode kuantitatif juga digunakan untuk mengukur kualitas air melalui tes laboratorium menggunakan kriteria mutu air berdasarkan kelas I yang terdapat pada Peraturan Gubernur No. 16 Tahun 2005 tentang Baku Mutu Air Sungai dan Limbah Cair. Selanjutnya, untuk menentukan status mutu air digunakan metode Indeks Pencemaran. Untuk mengetahui pengaruh perilaku masyarakat dalam kegiatan PHBS dan sanitasi digunakan metode kualitatif deskriptif melalui teknik triangulasi sumber data. Hasil analisis frekuensi diperoleh bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kegiatan PHBS dan sanitasi rata-rata sudah berjalan baik, tetapi sekitar 20 persen masyarakat belum mengimplementasikan pengetahuannya dengan cenderung membuang sampah langsung ke sungai. Berdasarkan hasil uji lab nilai COD, BOD, NH3-N dan fosfat telah melampaui baku mutu yang telah ditetapkan, hal ini mengindikasikan adanya pencemaran hasil buangan limbah domestik dan industri. Hasil analisis status mutu air Sungai Sekanak dari muara hingga ke ujung hulu mengalami kondisi cemar ringan, sehingga tidak sesuai dengan kriteria mutu air yang ditetapkan. Selain itu, tingginya nilai fosfat menunjukkan adanya kandungan deterjen dalam air yang merupakan salah satu indikator dari adanya pencemaran sungai dari kegiatan MCK warga. Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai, adanya TPS-TPS ilegal yang berada di pinggiran sungai, serta belum tersedianya fasilitas IPAL komunal untuk mengolah limbah domestik dari rumah-rumah warga menyebabkan Sungai Sekanak masih terus tercemar.

Keywords