Kalimah (Sep 2014)

Kritik terhadap ‘Aqidah al-Tinah Syi’ah dalam Usul al-Kafiy

  • Harda Armayanto,
  • Muttaqin Muttaqin

DOI
https://doi.org/10.21111/klm.v12i2.241
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 2
pp. 299 – 312

Abstract

Read online

Syi’ah sebagai salah satu sekte yang menyimpang dalam Islam memiliki konsep tersendiri mengenai asal tinah (tanah) yang digunakan oleh Allah untuk menciptakan manusia, tinah tersebut dibagi menjadi dua, tinah yang baik dan tinah yang jelek. Penganut Syi’ah diciptakan dari tinah yang baik, sementara selain Syi’ah (orang kafir,termasuk Sunni) diciptakan dari tinah yang jelek. Masalahnya, dalam pandangan Syi’ah Allah telah mencampuri kedua tinah tersebut, sehingga melahirkan penganut Syi’ah yang berbuat maksiat dan orang kafir yang beramal saleh. Seharusnya hanya penganut Syi’ah sajalah yang beramal saleh dan orang kafir yang berbuat maksiat. Pada hari kiamat tinah ini akan dikembalikan kepada asalnya. Artinya tinah Syi’ah yang tercampur dengan tinah orang kafir tadi akan dikembalikan kepada orang Syi’ah. Sehingga seluruh amal saleh yang dikerjakan kafir akan menjadi milik Syi’ah. Sebaliknya, seluruh kemaksiatan yang dilakukan oleh Syi’ah akan diberikan kepada orang kafir. Konsekuensi dari tinah ini menunjukkan adanya spesialisasi terhadap penciptaan Syi’ah. Sehingga mereka menganggap dirinya sebagai manusia pilihan Tuhan. Anggapan ini mirip dengan prinsip bangsa Yahudi. Di samping itu, konsep akidah tinah juga berbau prinsip golongan Jabariah. Adanya penukaran amal saleh dengan maksiat, menyebabkan golongan Syi’ah merasa terbebas dari semua dosa-dosanya. Sehingga hal ini akan membuat penganut Syi’ah bebas melakukan apa saja, karena mereka tidak akan menanggung dosanya. Pemahaman seperti ini cukup berbahaya, terutama bagi kalangan awam Syi’ah.

Keywords