Sari Pediatri (Aug 2021)

Hubungan Pola Konsumsi Kudapan dengan Stunting pada Anak Kelas 1-2 SDN 036 Ujungberung Kota Bandung

  • Salma Raudhatusabrina Basuki,
  • Herri S Sastramihardja,
  • Wiwiek Setiowulan

DOI
https://doi.org/10.14238/sp23.2.2021.121-8
Journal volume & issue
Vol. 23, no. 2
pp. 121 – 8

Abstract

Read online

Latar belakang. Prevalensi anak dengan stunting di kota Bandung pada 2018 mencapai 25,8%, melebihi ambang batas WHO (20%). Rendahnya kualitas gizi asupan merupakan salah satu penyebab stunting. Konsumsi makanan kudapan dengan nilai gizi rendah pada anak di kota Bandung cukup tinggi, tetapi penelitian mengenai hubungan antara konsumsi kudapan dan stunting masih terbatas. Tujuan. Mengetahui hubungan pola konsumsi kudapan dengan stunting pada anak kelas 1-2 SDN 036 Ujungberung Kota Bandung. Metode. Penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang dilakukan pada 268 responden dengan teknik consecutive sampling. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi dan usia mulai mengonsumsi kudapan dengan stunting. Hasil. Frekuensi konsumsi kudapan berhubungan dengan kejadian stunting, p=0,032 (PR 1,61 (95% CI 1,133-1,317)). Usia saat mulai mengonsumsi kudapan saja tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Frekuensi konsumsi kudapan ≥1x per hari dan usia mulai mengonsumsi kudapan kurang dari 5 tahun berhubungan dengan kejadian stunting yang lebih tinggi, p<0,01 (PR: 2,02 (95% CI 1,272-1,435)). Kesimpulan. Terdapat hubungan bermakna antara pola konsumsi makanan kudapan dan stunting pada anak.

Keywords