Teras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil (Sep 2020)
EVALUASI TINGGI EMBANKMENT JALAN PADA TANAH LUNAK DIPERKUAT GEOTEXTILE DAN FONDASI CERUCUK
Abstract
Abstrak Kalimantan memiliki daratan rendah tanah lunak mencapai kedalaman 25 m. Tanah lunak memiliki kapasitas dukung rendah dan deformasi besar untuk menopang beban-beban. Infrastruktur seperti embankment untuk konstruksi jalan di atas tanah dasar lunak, biasanya direncanakan dengan suatu tinggi rencana, meskipun embankment untuk konstruksi jalan sering runtuh akibat lemahnya kekakukan tanah dasar tersebut. Ada beberapa pedoman teknik telah dipublikasikan bagaimana cara membangun embankment di atas tanah lunak, tetapi pedoman tersebut hanya menunjukkan prosedur kerja konstruksi, di mana ujung pangkal fondasi cerucuk seperti kayu atau bambu adalah diikat dengan cara konvensional. Konstruksi embankment harus memenuhi untuk kriteria stabilitas dan penurunan. Penelitian ini untuk pemenuhan persyaratan stabilitas seperti faktor keamanan embankment dihubungkan dengan kapasitas dukung tanah lunak dengan perkuatan untuk mengevaluasi tinggi embankment disediakan dengan beberapa formula empiris berdasarkan aturan geoteknik. Hasil simulasi perhitungan diperoleh tinggi embankment kritis Hcr sebesar 1,06 m untuk kohesi tanah cu sebesar 11,5 kN/m2 dan Hcr sebesar 1,70~1,73 m untuk kohesi cu sebesar 17,5 kN/m2 dengan fondasi cerucuk berjarak s sebesar 10D. Variasi susunan cerucuk berjarak s of 3,3D memberikan nilai signifikan kapasitas dukung batas dan konstruksi embankment lebih tinggi, hal ini adalah tidak memberikan nilai signifikan oleh indeks plastisitas tanah. Kata kunci: tinggi embankment, tanah lunak, geotextile, fondasi cerucuk Abstract Kalimantan island has lowlands of soft soil in down depth 25 m. The soft soil has low bearing capacity and large deformation to support loads. Infrastructure such as embankment for road construction on the soft soil, it is usually planned by a height target. However, the embankment for road construction is often collapsed due to weak stiffness of soil subgrade. Therefore, the local government has been used geotextile and installed timber pile for reinforcing the soft soil. There are several technique guidelines published how to build embankment on soft soil, but that guidelines are only shown the prosedure for working the construction. The soft soil installed timber pile perior to lay geotextile and construct an embankment. Where the top of cerucuk foundation such as timber or bamboo is tied by conventional system. The embankment construction have to satisfy for stability and settlement criteria. In this research, the stability requirement such as factor of safety of embankment is conducted by bearing capacity of soft soil with reinforcement to evaluated a critical height of its embankment, which is provided by several empirical formula based on rule of geotechnics. The simulation results were obtained critical height of embankmentt Hcr of 1,06 m for soil cohesion cu of 11,5 kN/m2 and Hcr of1,70 ~ 1,73 m for cohesion cu of 17,5 kN/m2 with cerucuk foundation on spacing s of 10D. Variation of rearrange of cerucuk spacing s of 3,3D are given significant values of ultimate bearing capacities, and more heighly of embankment construction, it is not given a significant value by plasticity index of soil. Keywords: Embankment height, soft soil, geotextile, cerucuk foundation