Amerta Nutrition (Sep 2020)

Pengaruh Aspek Sosio Budaya Gizi Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Etnik Madura Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkalan, Madura

  • Anis Zaiti Mubarokah,
  • Lailatul Muniroh

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v4i3.2020.239-243
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 3
pp. 239 – 243

Abstract

Read online

ABSTRACT Background: Breast milk is the best nutrition for children's health and intelligence. Exclusive breastfeeding can prevent death and infectious diseases in infants. The socio-cultural factor is one of the strong driving factors towards mother's behavior in giving exclusive breastfeeding, especially to people who have strong adherence to the traditions of their ancestors such as the Maduranese. Objectives: The purpose of this study was to analyze the influence of socio-cultural nutrition on exclusive breastfeeding in the Bangkalan Health Center, Madura Methods: This study was using a cross sectional research design with a sample of mothers who have babies aged 6-12 months. The sample size of this study was 87 respondents. Sampling is done by stratified random sampling. Data collection through interviews using questionnaires and research results were analyzed using logistic regression tests. Results: There was an influence between socio- culture of nutrition in infants (P=0,000) on exclusive breastfeedingi the Bangkalan public health center. Mothers who have socio-culture of nutrition in infants more do not provide exclusive breastfeeding for 6 months. Conclusions: In conclusion, socio-culture of nutrition in infants in the form of prelacteal feeding and early MP-ASI can influence exclusive breastfeeding for infants for 6 months. It is hoped that health workers will educate mothers and husbands about the dangers of giving honey and MP-ASI early to babies and motivate husbands to provide support to mothers for exclusive breastfeeding. Increasing the role of cadres in moving the community to want to come in counseling about exclusive breastfeeding with her husband. ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan nutrisi terbaik bagi kesehatan dan kecerdasan anak. Pemberian ASI eksklusif dapat mencegah kematian dan penyakit infeksi pada bayi. Faktor sosio budaya merupakan salah satu faktor pendorong yang cukup kuat terhadap perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif, terutama pada masyarakat yang memiliki kepatuhan yang kuat pada tradisi nenek moyang seperti pada etnik Madura. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sosio budaya gizi terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Bangkalan, Madura. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan sampel ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan. Besar sampel dari penelitian ini yaitu 87 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner dan hasil penelitian dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara sosio budaya gizi pada bayi (P=0,000) terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Bangkalan. Ibu yang terdapat sosio budaya gizi pada bayi lebih banyak tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sosio budaya gizi pada bayi berupa pemberian makanan prelakteal dan MP-ASI dini dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan. Diharapkan agar tenaga kesehatan mengedukasi ibu dan suami tentang bahaya memberian madu dan MP-ASI dini kepada bayi serta memotivasi suami agar memberikan dukungan kepada ibu untuk menyusui eksklusif. Meningkatkan peran kader dalam menggerakkan masyarakat agar mau datang dalam penyuluhan tentang ASI eksklusif bersama suami.

Keywords