Cakradonya Dental Journal (Feb 2020)
HUBUNGAN KEBIASAAN PARAFUNGSIONAL DENGAN GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULA PADA MAHASISWA FKG USU
Abstract
Sistem stomatognasi terdiri dari sendi temporomandibula, otot dan gigi. Fungsi sistem stomatognasi meliputi fungsi pengunyahan, penelanan, fonasi, pernapasan, dan ekspresi wajah ketika berbicara. Bila fungsi normal dipengaruhi oleh masalah lokal atau sistemik yang melampaui toleransi fisiologis, respon patologi memicu berbagai macam tanda dan gejala yang menandai gangguan sendi temporomandibula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan parafungsional dengan gangguan sendi temporomandibula pada mahasiswa FKG USU. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional dengan rancangan analitik deskriptif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 115 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan bantuan kuesioner dan Helkimo’s Index. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan Fisher’s Exact. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan kebiasaan parafungsional dengan gangguan sendi temporomandibula pada mahasiswa FKG USU (p=0.0001). Masing-masing kebiasaan parafungsional (clenching, grinding, menggigit kuku, mengunyah permen karet dan menopang dagu) memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan sendi temporomandibula. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kebiasaan parafungsional mempengaruhi kesehatan sendi temporomandibula.