Jurnal Manajemen & Agribisnis (Sep 2014)

STRATEGI PERCEPATAN TRANSFORMASI KELEMBAGAAN GAPOKTAN DAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DALAM MEMPERKUAT EKONOMI DI PERDESAAN

  • Saptana Saptana,
  • Sri Wahyuni,
  • Sahat M. Pasaribu

DOI
https://doi.org/10.17358/jma.10.1.60-70
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 1
pp. 60 – 70

Abstract

Read online

ABSTRACTThe objective of this paper was to formulate institutional transformation strategies for rural economic institutions gapoktan and LKM-A (Micro Finance Institution-Agribusiness) in order to support agribusiness development in the rural areas. The method used is the institutional case study approach on gapoktan and LKM-A in Bojonegoro and Lumajang regencies. The performance of gapoktan and LKM-A’s lending and saving businesses in Bojonegoro and Lumajang regencies indicates a moderate level but open to opportunity on positive and higher trend if there are efforts to transform and improve toward progressive institutions. The performance of gapoktan and LKM-A in creating and assisting businesses in Bojonegoro and Lumajang was indicated at mid-level, but the chance to improve the performance were there if there is an attempt to transform and improve the institutions. Better gapoktan and LKM-A performance could be characterized by the support of complete organizational structure of these institutions along with strong role of each part enabling effective coordination system, the well development of the direct cash support of PUAP, and with the diversity of productive economic activities. The strategies to transform gapoktan and LKM-A institutions could be implemented through: 1) the addition of new structures following the integrated agribusiness system with the reliable support from LKM-A; 2) the focused expansion and/or the strengthening of clear economic objectives to be achieved; 3) the development of horizontal solid bond on economic activities; 4) the addition of new and familiar economic activities to the existing ones. The gapoktan institution is projected to have legal support as farmers-owned business entity, while the LKM-A could be transformed into cooperative institutions, such as lending and saving cooperative or various businesses cooperatives. Keywords: microfinance, gapoktan, LKM-A, rural areas, transformABSTRAKTujuan makalah ini adalah merumuskan strategi transformasi kelembagaan gapoktan dan Lembaga Keuangan Mikro-Agribisnis (LKM-A) mendukung pengembangan agribsinis di perdesaan. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus melalui kajian kelembagaan gapoktan dan LKMA di Kabupaten Bojonegoro dan Lumajang. Kelembagaan gapoktan dan unit usaha simpan pinjam/LKM-A di Kabupaten Bojonegoro dan Lumajang menunjukkan kinerja pada level moderat dan berpeluang untuk berkembang jika ditranformasikan ke arah kelembagaan yang lebih maju. Kinerja Gapoktan dan LKM-A dalam menciptakan dan membantu usaha-usaha di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lumajang terindikasi pada level menengah namun ada kesempatan untuk membaik bila ada usaha untuk transformasi dan memperbaiki institusi tersebut. Kinerja kelembagaan gapoktan dan LKM-A yang baik ditunjukkan oleh terbangunnya struktur organisasi gapoktan dan LKM-A secara cukup lengkap, peran masing-masing bagian telah dimainkan dengan baik, sistem koordinasi berjalan cukup efektif, berkembangnya dana BLM PUAP, dan makin beragamnya kegiatan usaha ekonomi produktif. Strategi transformasi kelembagaan gapoktan dan LKM-A dapat dilakukan dengan: 1) penambahan struktur baru, mengikuti sistem dan usaha agribisnis terpadu yang didukung oleh kelembagaan LKM-A yang handal; 2) perluasan dan atau pendalaman tujuan yang ingin dicapai kelembagan gapoktan dan LKM-A; 3) pembentukan ikatan-ikatan horisontal secara lebih kuat; 4) penambahan dan pendalaman aktivitas ekonomi baru pada aktivitas yang telah ada. Perlu dilakukan transformasi kelembagaan gapoktan menjadi kelembagaan yang berbadan hukum dengan akta notaris seperti badan usaha milik petani. Sementara itu, LKM-A dapat ditransformasikan menjadi koperasi simpan pinjam atau koperasi serba usaha. Kata kunci: keuangan mikro, gapoktan, LKM-A, ekonomi perdesaan, transformasi