Mimbar Hukum (Dec 2022)

KONDOMINIUM UNTUK OPTIMALISASI SUMBER DAYA PERIKANAN KAWASAN LAUT CINA SELATAN

  • Gede Khrisna Kharismawan,
  • I Gede Pasek Wisanjaya

DOI
https://doi.org/10.22146/mh.v34i2.3813
Journal volume & issue
Vol. 34, no. 2

Abstract

Read online

Abstract The South Cina Sea area is of strategic value because it is a commercially important shipping lane and is rich in resources. Therefore, this marine area becomes an arena for contesting the influence of existing countries regarding common resources. Disputes and conflicts that occur also affect the condition of fishery and the regional environment’s ecosystem so a joint effort is needed that can bridge various aspects of interest. This article discusses the concept of condominiums for optimizing fishery resources in this marine area through normative legal research using legal instruments, conceptual, and case approaches. The results showed that condominiums can 1) fulfill food security and economic development, 2) manage fishery resources and protect the marine environment, and 3) mitigate conflicts and fishing disputes. Abstrak Kawasan Laut Cina Selatan bernilai strategis tidak hanya sebagai jalur pelayaran komersil, namun juga karena kandungan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, pemanfaatan kawasan laut ini menjadi ajang kontestasi pengaruh negara-negara yang ada di sekitar kawasan. Perselisihan dan konflik seringkali terjadi sehingga mempengaruhi kondisi lingkungan kawasan dan sumber daya perikanan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya bersama yang dapat menjembatani berbagai aspek dan kepentingan. Artikel ini membahas tentang konsep Kondominium bagi optimalisasi sumber daya perikanan di kawasan ini melalui penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan instrumen hukum, konseptual, dan kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondominium dapat 1) memenuhi ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi, 2) menjadi sarana pengelolaan sumber daya perikanan dan melindungi lingkungan laut, dan 3) menjadi sarana mitigasi konflik dan perselisihan penangkapan ikan.

Keywords