Window of Health (Oct 2019)
Analisis Perbedaan Waktu Transportasi Mukosiliar Hidung Pada Perokok Dan Non Perokok Dengan Uji Sakharin Di Universitas Muslim Indonesia
Abstract
Hidung secara fisiologis memiliki fungsi misalnya sebagai penyaring yang berguna membersihkan udara inspirasi dari debu, bakteri dan virus melalui suatu mekanisme yang disebut system transpor mukosiliar (TMS). Mekanisme TMS ini berfungsi untuk pertahanan sistem respirasi bagian atas maupun bagian bawah dengan cara membentuk gelombang sapuan pada benda-benda asing seperti debu dan bahkan mikroorganisme yang terperangkap di palut lendir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok dan non perokok. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sakharin yang memiliki tingkat kemanisan 700 kali lebih manis daripada gula biasa. Penelitian ini melibatkan 50 orang subjek penelitian yang dibagi rata menjadi 2 kelompok, 25 orang subjek Perokok dan 25 subjek Non Perokok. Semua subjek akan dilakukan wawancara berupa kuesioner lalu menguji waktu transportasi mukosiliar hidungnya dengan menggunakan uji sakharin. Hasil dari penelitian ini didapatkan rerata waktu transportasi mukosiliar hidung pada non perokok yaitu 24.67 ± 5.36 menit dan rerata waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok yaitu 9.42 ± 5.04 menit. Didapatkan juga hasil rerata waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok ringan yaitu 24.2 ± 5.4 menit dan rerata waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok sedang yaitu 27.9 ± 3.94 menit. Dapat disimpulkan bahwa didapatkan perbedaan waktu transportasi mukosiliar hidung pada perokok dan non perokok dimana waktu transportasi mukosiliar pada perokok lebih memanjang.
Keywords