Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran (Dec 2015)
Pengaruh Tingkat Koordinasi dalam Menentukan Metode Latihan yang Relevan pada Keterampilan Lompat Jangkit Mahasiswa FIK UNIMA Tondano
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tingkat koordinasi dapat menentukan metode latihan yang relevan untuk menghasilkan ketrampilan lompat jangkit. Populasinya adalah seluruh mahasiswa putera FIK Unima Program Studi Pendidikan Kepelatihan yang lulus mata kuliah atletik. Untuk menentukan kelompok yang mewakili koordinasi tinggi dan koordinasi rendah, digunakan teknik prosentase yaitu 27 % untuk batas atas dan 27 % untuk batas bawah. Maka diperoleh sampel mahasiswa dengan koordinasi tinggi sebanyak 20 orang dan sampel diacak 10 orang untuk perlakuan A (metode latihan pliometrik) dan 10 orang untuk perlakuan B (metode latihan beban). Mahasiswa dengan koordinasi rendah sebanyak 20 orang dan sampel diacak 10 orang untuk perlakuan A (metode latihan pliometrik) dan 10 orang untuk perlakuan B (metode latihan beban). Untuk pengujian hipotesis penelitian digunakan analisis varians dua-jalan (two-way ANAVA) seperti pada rancangan faktorial dengan taraf signifikansi α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui kelompok eksperimen mana yang lebih unggul. Hasil analisis menunjukkan jika terdapat interaksi antara metode latihan dan koordinasi terhadap hasil keterampilan lompat jangkit. Bagi mahasiswa yang memiliki koordinasi tinggi dengan metode latihan pliometrik lebih baik dibandingkan dengan metode latihan beban terhadap hasil keterampilan lompat jangkit. Bagi mahasiswa yang memiliki koordinasi rendah dengan metode latihan beban lebih baik dibandingkan dengan metode latihan pliometrik terhadap hasil keterampilan lompat jangkit. Abstract: This study aims to determine whether the level of coordination can determine the relevant training methods to produce infectious jump skills. The population is all FIK male students Unima Coaching Education Study Program who passed athletic courses. To determine the group that represents high coordination and low coordination, the percentage technique is 27% for the upper limit and 27% for the lower limit. Then a sample of 20 highly coordinated students was obtained and 10 people were randomized to treatment A (plyometric training method) and 10 people to treatment B (weight training method). 20 students with low coordination and 10 people randomized to treatment A (plyometric training method) and 10 people to treatment B (weight training method). To test the research hypothesis used two-way ANOVA analysis as in the factorial design with a significance level of α = 0.05 and followed by the Tukey test to find out which experimental group was superior. The results of the analysis show if there is an interaction between the training method and the coordination of the results of the infection jump skill. For students who have high coordination with the plyometric training method, it is better than the weight training method for the results of the infectious jump skill. For students who have low coordination with the weight training method, it is better than the plyometric training method for the results of infectious jump skills.
Keywords