Ners Muda (Jul 2024)

Penerapan metode intermitten feeding dalam pemberian makan enteral pada anak sakit kritis

  • Umi Yanti Maisaroh,
  • Dera Alfiyanti,
  • Amin Samiasih

DOI
https://doi.org/10.26714/nm.v5i2.13893
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 2
pp. 140 – 146

Abstract

Read online

Defisit nutrisi menyebabkan peningkatan mortalitas pada anak dengan ventilasi mekanis di Pediatric Intensif Care Unit (PICU). Nutrisi enteral merupakan teknik pemberian makan bagi pasien dengan intake oral yang tidak adekuat dan dengan saluran gastrointestinal yang berfungsi baik. Intermiten feeding adalah strategi pemberian makan yang dibatasi waktu yang didasarkan pada beberapa perubahan metabolisme pada beberapa pasien. Metode intermiten feeding yaitu cara pemberian nutrisi enteral menggunakan pompa elektronik (syringpump) dengan ditetapkan aturan pemberian dengan mengatur kecepatan cairan per jam dan diberikan sesuai dengan dosis atau waktu tertentu. Tujuan studi kasus untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Intermitten feeding terhadap penurunan volume residu lambung pada anak yang dirawat di unit perawatan intensif. Metode studi kasus adalah deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan yang melibatkan 2 subjek klien bayi. Kriteria inklusi meliputi anak sakit kritis usia 1 bulan sampai 1 tahun yang di rawat di PICU selama >48 jam, mendapat enteral nutrisi berupa diit cair susu dengan periode pemberian 6-8x dalam 1 hari, menggunakan ventilator, menggunakan obat inotropik dan kondisi hemodinamik stabil. Intervensi dilakukan 3 kali pada pagi, sore dan malam selama 3 hari. Hasil evaluasi didapatkan penurunan volume residu lambung setelah penerapan metode intermitten feeding selama 1 jam dengan kecepatan 60 ml/jam menggunakan syringe pump. Rata-rata volume residu lambung sebesar 1,25-2,5% dari total kapasitas lambung subjek 1 dan 2. Terjadinya penurunan volume residu lambung dengan pemberian nutrisi bertahap lebih memaksimalkan motilitas lambung sehingga pengosongan lambung lebih cepat. Berdasarkan kesimpulan, hasil studi kasus ini diharapkan menjadi alternatif intervensi untuk pengelolaan pasien defisit nutrisi dalam kondisi kritis.

Keywords