Jurnal Anestesi Perioperatif (Aug 2021)

Perbandingan Pemberian Ketorolak dengan Parecoxib Intravena terhadap Kadar Trombosit, Aggregasi Trombosit, dan Profil Koagulasi pada Operasi Seksio Sesarea

  • Hendra Salim,
  • Muhammad Ramli Ahmad,
  • Syafri Kamsul Arif,
  • Syamsul Hilal Salam,
  • Zulkarnain Arrasjid,
  • Charles Wijaya Tan

DOI
https://doi.org/10.15851/jap.v9n2.2395
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 2

Abstract

Read online

Pengelolaan nyeri pascabedah bertujuan menghasilkan analgesia yang optimal serta menghambat respons stres akibat pembedahan. Pengaruh OAINS baik COX 1 dan COX 2 terhadap trombosit baik jumlah maupun aggregasinya perlu dinilai untuk menentukan obat terpilih yang aman dalam mengatasi nyeri pascabedah. Penelitian ini bertujuan membandingkan pemberian ketorolak dengan parecoxib intravena terhadap jumlah trombosit, aggregasi trombosit, dan profil koagulasi pada operasi seksio sesarea. Penelitian ini menggunakan uji klinis acak tersamar ganda. Penelitian dilakukan di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar pada bulan Oktober 2020–Maret 2021. Pengukuran dilakukan di awal dan setelah perlakuan dengan jumlah sampel masing-masing 11 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik Independen T-Test. Tidak berbeda bermakna perubahan kadar trombosit pada pemberian ketorolak dengan parecoxib sebagai analgesia pascabedah seksio pasca 24 jam dan pasca 48 jam (p>0,05). Berbeda bermakna perubahan agregasi trombosit pada pemberian ketorolak dengan parecoxib sebagai analgesia pascabedah seksio pasca 48 jam (p<0,05). Parecoxib tidak menyebabkan penurunan agregasi trombosit sehingga dapat digunakan sebagai alternatif untuk analgetik pascabedah terutama untuk pasien yg mengalami gangguan hemostatis. Parecoxib tidak menyebabkan gangguan faal hemostasis dibanding dengan ketorolak. Parecoxib dan ketorolak tidak memengaruhi jumlah trombosit

Keywords