Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Aug 2020)
<p>Pengaruh edukasi kesehatan gigi dan mulut berbasis buku Braille terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut penyandang tunanetra di SLB-A TPA dan SLB Negeri Jember</p><p>The effect of oral health education in the form of Braille book towards the oral hygiene status of visually impaired student attending Special School-A TPA and Public Special School of Jember</p>
Abstract
Pendahuluan: Tunanetra merupakan istilah yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indera penglihatannya. Keterbatasan fisik yang dialami oleh tunanetra menyebabkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sulit didapatkan dan cenderung memiliki tingkat kebersihan gigi dan mulut yang rendah. Oleh karena itu diperlukan pendekatan khusus agar pengetahuan dan kebersihan gigi dan mulut dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh edukasi kesehatan gigi dan mulut berbasis Braille terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut penyandang tunanetra. Metode: Jenis penelitian ini merupakan pre-eksperimental dengan desain penelitian one-group pretest-posttest design. Subjek penelitian berjumlah 18 siswa penyandang tunanetra SLB-A TPA dan SLB Negeri Jember yang diberikan edukasi berupa buku panduan kesehatan gigi dan mulut berbasis buku Braille. Subjek diminta untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut salah satunya dengan menyikat gigi dua kali sehari selama 21 hari. Pengukuran tingkat kebersihan gigi dan mulut dilakukan menggunakan indeks OHI-S Green dan Vermillion. Pengukuran dilakukan pada hari ke-1 (evaluasi 1) sebelum diberi perlakuan dan pelatihan sikat gigi, hari ke-10 (evaluasi 2), dan hari ke-21 (evaluasi 3). Data dianalisis dengan uji komparatif parametrik paired sample t-test. Hasil: Distribusi data adalah normal dengan p-value (p>0,05) sebesar 0,200 (evaluasi 1), 0,126 (evaluasi 2), dan 0,118 (evaluasi 3). Edukasi yang diberikan selama 10 hari tidak menurunkan indeks OHI-S dengan p-value 0,317 (p>0,05). Edukasi selama 21 hari dapat menurunkan indeks OHI-S dengan p-value sebesar 0,000 (p 0.05 of (p = 0.200) (evaluation 1), 0.126 (evaluation 2), and 0.118 (evaluation 3). The counselling was conducted for ten days and had not reduced the OHI-S index, with a p-value of 0.317 (p > 0.05). Counselling then continued for 21 days and was able to reduce the OHI-S index with a p-value of 0.000 (p < 0.05). Conclusion: Providing Braille books-based oral health education to visually impaired students in Special School-A TPA and Public Special School of Jember improving their oral hygiene. Keywords: Visual impairment, education, Braille, oral hygiene, OHI-S.
Keywords