Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya (Dec 2022)

DOLMEN DUSUN LEKET DAN SARKOFAGUS DUSUN GEBANGAN SEBAGAI TAMBAHAN DATA TINGGALAN MEGALITIK DI KABUPATEN SITUBONDO

  • Rizka Purnamasari

DOI
https://doi.org/10.17977/um020v16i22022p354-364
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 2
pp. 354 – 364

Abstract

Read online

Situbondo Regency has significant number of megalithic cultural remains. The remains are widespread in several sub-districts in the Situbondo Regency. So far, the megalithic cultural remains found in Situbondo can be categorized into several types, such as dolmens, sarcophagi, terraced buildings, menhirs, and stone mortars. The distribution of megalithic remains in Situbondo cannot be separated from the geographical landscape of the eastern end of Java Island, which consists of Jember, Bondowoso, Situbondo, and Banyuwangi Regency which also has very significant findings of megalithic cultural remains, both in number and type. The existence of two megalithic remains documented by the Yogyakarta Archaeological Center in June 2021 certainly contributes new data to the distribution of megalithic remains in Situbondo Regency Kabupaten Situbondo memiliki tinggalan budaya megalitik dengan jumlah yang signifikan. Tinggalan-tinggalan tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Wilayah Kabupaten Situbondo. Sejauh ini tinggalan- budaya megalitik yang terdapat di Situbondo dapat dikategorikan dalam beberapa jenis seperti dolmen, sarkofagus, bangunan berundak, menhir, dan lumpang batu. Sebaran tinggalan megalitik di Situbondo tidak terlepas dari kesatuan geografis wilayah ujung timur Pulau Jawa yang terdiri dari Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi yang juga memiliki temuan tinggalan budaya megalitik yang sangat signifikan baik jumlah maupun jenisnya. Adanya dua tinggalan megalitik yang didokumentasikan oleh Balai Arkeologi Provinsi DIY pada Juni 2021 tentunya menyumbangkan data baru pada sebaran tinggalan megalitik di Kabupaten Situbondo.

Keywords