Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan (Oct 2021)
Pembuatan Briket Campuran Arang Ampas Tebu dan Tempurung Kelapa sebagai Bahan Bakar Alternatif
Abstract
Pemanfaatan ampas tebu dan tempurung kelapa sebagai bahan baku utama pembuatan briket memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif. Briket merupakan arang dengan bentuk tertentu yang dihasilkan melalui proses pemampatan dengan penambahan sejumlah perekat tertentu. Pemanfaatan briket sebagai bahan bakar mampu menghasilkan kalor dengan sedikit asap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi arang ampas tebu dan arang tempurung kelapa serta jenis perekat terhadap karakteristik briket. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu rasio massa arang ampas tebu terhadap arang tempurung kelapa (100:0, 50:50, 30:70 dan 0:100) dan jenis perekat briket (tepung tapioka atau tepung sagu). Tahapan penelitian pembuatan briket ini meliputi persiapan bahan baku, karbonisasi, pembriketan dan analisa produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik briket terbaik terdapat pada briket dengan perekat tepung tapioka dan komposisi arang ampas tebu terhadap arang tempurung kelapa 30:70. Karakteristik briket tersebut memiliki nilai kadar air sebesar 6,93%, kadar abu 3,50%, kadar zat menguap 24,75%, kadar karbon terikat 64,82% dan nilai kalor sebesar 5995 kal/g. The utilization of bagasse and coconut shells as the main raw materials for making briquettes has great potential as alternative fuels. Briquettes are charcoal with a certain shape which is produced through a compression process with the addition of a certain amount of adhesive. The utilization of briquettes as fuel is able to produce heat with less smoke. The purpose of this study was to determine the effect of the bagasse charcoal and coconut shell charcoal composition and the adhesive type on the characteristics of briquettes. The variables used in this study were the mass ratio of bagasse charcoal to coconut shell charcoal (100:0, 50:50, 30:70 and 0:100) and the type of briquette adhesive (tapioca flour or sago flour). The research stages of making briquettes include raw material preparation, carbonization, briquetting and product analysis. The results of this study indicated that the best characteristics of briquettes were found in briquettes with tapioca flour adhesive and the composition of bagasse charcoal to coconut shell charcoal 30:70. The characteristics of these briquettes had a water content value of 6.93%, ash content of 3.50%, volatile matter content of 24.75%, fixed carbon content of 64.82% and calorific value of 5995 cal/g.
Keywords