Berkala Sainstek (Jul 2020)

Modifikasi Kitin Hasil Isolasi Autolisis Dari Limbah Udang Putih (Litopenaeus vannamei) Dengan Anhidrida Maleat

  • Chanifah Dwi Happy Pratiwi,
  • Busroni Busroni,
  • Achmad Sjaifullah

DOI
https://doi.org/10.19184/bst.v8i2.14223
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 46 – 51

Abstract

Read online

Limbah udang banyak mengandung protein, mineral dan kitin sehingga dapat dijadikan sebagai sumber kitin. Kitin pada limbah udang dapat diisolasi secara kimiawi dan enzimatis. Isolasi secara kimiawi memberikan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan karena penggunaan bahan-bahan kimia untuk mengisolasi kitin tersebut akan menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu isolasi kitin dilakukan secara enzimatis autolisis untuk mengurangi penggunaan bahan kimia dengan menggunakan enzim protease yang terdapat dalam limbah udang itu sendiri dengan cara di-blender dan diinkubasi selama 10 hari pada pH 2 menggunakan asam fosfat. Kitin hasil isolasi mengandung kadar N 6,6 % pada hari terakhir inkubasi. Kitin yang diperoleh diturunkan menjadi kitin maleat dengan memanaskan kitin dan anhidrida maleat pada fase padat pada suhu 120o C dalam waktu 3,5 jam. Modifikasi kitin menjadi kitin maleat digunakan untuk meningkatkan sifat hidrofilistas kitin. Karakterisasi FTIR dari kitin yang dimodifikasi dengan anhidrida maleat menunjukkan terbentuknya gugus fungsi baru yaitu ikatan ester yang ditunjukkan oleh vibrasi dari –C=O ester pada bilangan gelombang 1712 cm-1. Uji peningkatan hidrofilisitas dilakukan melaui uji daya serap air untuk mengetahui kemampuan kitin maleat dalam menyerap air. Kitin mempunyai daya serap air 0,97g/g sedangkan kitin maleat yaitu 2,78g/g. Gugus karboksilat (-COOH) yang terikat pada kitin maleat yang menyebabkan meningkatnya kemampuan daya serap air kitin maleat karena adanya gugus karboksilat (-COOH) yang bersifat hidrofilik.