Sari Pediatri (Nov 2016)
Gambaran Infeksi Acinetobacter baumannii dan Pola Sensitifitasnya terhadap Antibiotik
Abstract
Latar belakang. Adanya peningkatan insiden infeksi Acinetobacter baumannii yang disertai peningkatan kejadian resistensi antibiotik, peningkatan morbiditas dan mortalitas, dan terbatasnya laporan kejadian infeksi bakteri ini pada pasien anak. Tujuan. Mengetahui gambaran infeksi Acinetobacter baumannii dan pola sensitifitasnya terhadap antibiotik di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Metode. Merupakan penelitian deskriptif retrosfektif melalui penelusuran data hasil biakan darah di laboratorium dan rekam medis dari Januari-Desember 2012. Hasil. Didapatkan 47 isolat darah Acinetobacter baumannii dari 32 pasien. Penelusuran rekam medis mendapatkan 24 data pasien lengkap. Semuanya merupakan pasien ruang NICU, sebagian besar laki-laki (18/24) dan neonatus kurang bulan (18/24). Gambaran klinis menunjukkan rerata frekuensi denyut jantung 148 kali/menit, frekuensi napas 55 kali/menit, suhu aksila 37,10C, kadar leukosit 12767,8/mm3, kadar trombosit 58491,3/mm3, kadar procalcitonin 17,6 ng/mL, dan CRP 88,5 mg/L. Rerata lama perawatan sebelum terjadi infeksi 23,9 hari. Sebagian besar pasien menggunakan alat medis seperti ventilator, CPAP, jalur vena sentral, jalur vena perifir, dan pipa nasogastrik dengan rerata lama pemakaian masing-masing 17,9, 4,5, 20,9, 13,3, dan 17,3 hari. Semua pasien mendapat antibiotik sebelum infeksi dengan rerata lama pemberian 22,5 hari. Uji kepekaan antibiotik mendapatkan 23 isolat (23/24) merupakan MDR. Resistensi antibiotik didapatkan pada golongan aminoglikosida, carbapenem, quinolon, sefalosporin, penisilin-beta lactamase inhibitor, dan tigesiklin. Sebagian besar penderita meninggal dalam perawatan (18/24). Kesimpulan. Semua pasien yang menderita infeksi Acinetobacter baumannii dirawat di ruang NICU, sebagian besar pasien merupakan kasus MDR.
Keywords