Sari Pediatri (Mar 2017)

Hubungan antara Gangguan Tidur dengan Gangguan Mental Emosional Anak Usia 4-6 Tahun di Semarang

  • Adriana Lukmasari,
  • Fitri Hartanto,
  • Tjipta Bahtera,
  • Muhammad Heru Muryawan

DOI
https://doi.org/10.14238/sp18.5.2017.345-9
Journal volume & issue
Vol. 18, no. 5
pp. 345 – 9

Abstract

Read online

Latar belakang. Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar untuk mendukung tumbuh kembang anak. Diagnosis dini gangguan tidur masih asing bagi orang tua karena pengetahuan tentang kualitas tidur yang kurang. Gangguan tidur dikaitkan dengan regulasi emosional otak. Tujuan. Menentukan hubungan antara gangguan tidur dan mental emosional pada anak usia 4-6 tahun di Semarang. Metode. Penelitian cross sectional pada anak usia 4-6 tahun sekolah taman kanak-kanak di Kota Semarang dari bulan April-Mei 2016 berdasarkan kriteria inklusi. Cluster sampling dilakukan dalam seleksi mata pelajaran. Gangguan skala tidur untuk anak sleep disturbances scale for children (SDSC) digunakan sebagai alat skrining, sementara perkembangan emosi dan tingkah laku anak digunakan SDQ. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS 22, chi-square, dan Fisher exact dengan signifikansi p<0,05. Hasil. Didapat 208 subyek dengan prevalensi gangguan tidur 73,6%. Terdapat hubungan yang signifikan dari gangguan tidur dengan jumlah SDQ skor (RP 2,3, IK95%: 1,1-4,7; p=0,02), skor emosional (RP 2,7, IK95%: 1,3-5,5; p=0,003) dan melakukan skor (RP 1,8, IK95%: 1,1-2,8; p=0,005). Tidak terdapat hubungan yang signifikan dari gangguan tidur pada hiperaktif, masalah dengan teman sebaya, dan perilaku prososial. Kategori pendapatan orang tua, tingkat pendidikan ibu, dan jenis kelamin tidak terbukti sebagai faktor perancu. Kesimpulan. Terdapat hubungan antara gangguan tidur dan masalah mental emosional dalam 4-6 tahun anak.

Keywords