Sari Pediatri (Nov 2016)

Hubungan antara Hipokalsemia dan Prognosis Buruk pada Sepsis Neonatal

  • Hermawan Hermawan,
  • Tetty Yuniati,
  • Aris Primadi

DOI
https://doi.org/10.14238/sp16.6.2015.421-6
Journal volume & issue
Vol. 16, no. 6
pp. 421 – 6

Abstract

Read online

Latar belakang. Sepsis neonatal merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada neonatus. Pasien sakit kritis, terutama kondisi sepsis, sering dilaporkan terjadi gangguan regulasi kalsium berupa hipokalsemia. Tujuan. Mengetahui hubungan antara hipokalsemia dengan prognosis buruk sepsis neonatal. Metode. Penelitian dengan desain potong lintang dilaksanakan bulan Maret–Mei 2014 di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung, dan RS Kota Bandung. Subjek neonatus cukup bulan usia <28 hari yang memenuhi kriteria sepsis neonatal, yaitu terdapat dua atau lebih kriteria systemic inflammatory response syndrome (SIRS) disertai bukti tanda infeksi berupa hasil kultur darah positif atau tersangka infeksi. Pemeriksaan kadar ion kalsium darah dilakukan saat hari pertama perawatan. Hasil. Terdapat 40 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, faktor yang berhubungan dengan prognosis buruk, yaitu kadar ion kalsium (p=0,012), onset sepsis (p=0,002), dan berat badan bayi (p=0,045). Analisis dengan metode regresi logistik ganda menunjukkan faktor risiko kejadian prognosis buruk pada sepsis neonatal adalah hipokalsemia (p=0,015; POR 36,17; IK95% 2,01–650,19), sepsis awitan lanjut (p=0,003; POR 44,86; IK 95% 3,66–549,98), dan berat badan <2500 gram (p=0,032; POR 12,21; IK95% 1,35–110,29). Kesimpulan. Terdapat hubungan antara hipokalsemia dan prognosis buruk pada sepsis neonatal (p<0,05).

Keywords