Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan (Feb 2019)
PEMANFAATAN “SKIMSA” SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR: PENGARUHNYA TERHADAP JUMLAH HELAI DAUN DAN BERAT TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans)
Abstract
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Meningkatnya populasi pen- duduk dan pertumbuhan ekonomi dapat menimbulkan masalah dalam penanganan sampah, khususnya sampah yang mengandung bahan-bahan organik karena jika dibuang begitu saja tanpa diolah akan mengundang vektor pembawa penyakit dan mengganggu nilai estetika. Pe- nelitian ini memanfaatkan limbah sayuran dan sabut kelapa yang dibuang begitu saja oleh pe- dagang menjadi pupuk organik cair, yang diberi nama “skimsa”, untuk tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penyemprotan “skimsa” dan pupuk organik cair merek “x” memberikan pengaruh yang berbeda terhadap jumlah helai dan berat daun tanaman kangkung darat tersebut, dengan melakukan quasi experiment meng- gunakan post test only with control group design. Ada 30 polybag tanaman kangkung darat un- tuk masing-masing kelompok perlakuan dan pemupukan dilakukan selama empat minggu. Da- ta hasil pengamatan diuji dengan t-test bebas pada taraf signifikansi 5 % dan diketahui bahwa penggunaan kedua jenis pupuk organik cair tidak menghasilkan jumlah helai daun (p=0,063) dan berat (p=0,18) yang berbeda. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pupuk organik cair yang terbuat dari limbah sayuran dan sabut kelapa mempunyai efektifitas yang sama de- ngan pupuk organik cair merek ”X” yang dijual di pasaran.
Keywords