Akuntansi Dewantara (Apr 2020)

FAKTOR YANG MENGHAMBAT KESIAPAN UMKM DI KOTA SEMARANG DALAM MENERAPKAN SAK-ETAP

  • Sri Dewi Wahyundaru

DOI
https://doi.org/10.26460/ad.v4i1.6000
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 1

Abstract

Read online

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM) dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Pengembangan UMKM merupakan salah satu langkah strategis untuk memerangi kemiskinan dan ketergantungan masyarakat pada sektor ekonomi. Di samping keunggulan-keunggulan yang melekat pada UMKM, ia pun memiliki beberapa kendala yang sangat klasik, seperti kesulitan dalam akses modal sehingga sulit berkembang, kesulitaan akses pemasaran, pemahaman managerial yang rendah. Adapun kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang Usaha Kecil nomor 9 Tahun 1995 dalam Undang-undang Perpajakan Pemerintah. Sejauh ini masih banyak UMKM yang belum menyelenggarakan pencatatan atas laporan keuangan usahanya menggunakan SAK-ETAP. Hal ini sedikit banyak berdampak pada sulitnya untuk mendapatkan kredit lunak dari lembaga keuangan. Terlepas dari itu semua, perlunya penyusunan laporan keuangan bagi UKM sebenarnya bukan hanya untuk kemudahan memperoleh kredit dari kreditur, tetapi untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan dan efisiensi biaya-biaya yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan perusahaan. Hal ini juga terjadi pada UMKM di Kotamadya Semarang. Selama ini UMKM belum menyusun laporan keuangan karena belum memahami implementasi SAK-ETAP yang sudah diberlakukan. Akibatnya UMKM mengalami kesulitan dalam pengajuan kredit modal usaha kepada lembaga perbankan dan belum dapat mengetahui besarnya omzet harian. SAK-ETAP memberi banyak kemudahan dibanding dengan PSAK konvensional. Pertanggungjawaban laporan keuangan yang mengacu pada SAK-ETAP diharap mampu mendorong UMKM untuk berusaha secara efisien dalam memenuhi kebutuhan usahanya sehingga dapat meningkatkan partisipasi karyawannya. Penerapan SAK-ETAP sangat diperlukan dalam penyelenggaraan UMKM yang efektif dan efisien. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menghambat UMKM dalam menerapkan SAK-ETAP yang akan diungkap, dibahas, dan dianalisis dalam penelitian ini. Hasilnya, teridentifikasi 4 tema besar, yaitu: pemahaman UMKM tentang penerapan SAK-ETAP dalam pembuatan laporan keuangan, persepsi UMKM terhadap kemudahan penggunaan dan kegunaan penggunaan SAK-ETAP, faktor yang menghambat penerapan SAK-ETAP dalam pembuatan laporan keuangan, dan kesiapan UMKM dalam menerapkan SAK-ETAP.