Amerta Nutrition (Jun 2024)
Tinjauan Literatur: Hubungan Obesitas dan Infertilitas pada Pria Usia Produktif
Abstract
Latar Belakang: Obesitas merupakan masalah epidemi dunia yang mengalami kenaikan secara terus menerus. Obesitas berpengaruh negatif pada beberapa fungsi dalam tubuh yaitu termasuk fungsi reproduksi (fertilitas). Prevalensi pasangan infertil di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 15-25% dengan infertilitas pada pria menyumbang 25-30% dari total kasus infertilitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas dan infertilitas pada pria usia produktif. Metode: Studi penelitian ini menggunakan metode literature review bersumber dari hasil penelitian berdasarkan kriteria inklusi berupa literatur berkredibel baik dengan topik obesitas dan infertilitas pria sebanyak 8 penelitian observasional. Referensi yang tidak dapat diakses secara full text dan penelitian pada hewan uji coba termasuk dalam kriteria ekskusi penelitian. Ulasan: Obesitas dapat mempengaruhi kesuburan pria secara langsung atau tidak langsung melalui beberapa mekanisme perubahan profil hormonal. Obesitas dapat menyebabkan adanya perubahan androgen menjadi estrogen secara berlebihan sehingga dapat meningkatkan aktivitas aromatase dan reproduksi selanjutnya sehingga ketidakseimbangan ini dapat menurunkan kualitas dari sperma. Pada keadaan obesitas sendiri menyebabkan kadar leptin plasma yang tinggi. Peningkatan stres oksidatif yang diinduksi leptin dan produksi reactive oxygen species (ROS) yang tidak terkendali sehingga berdampak negatif pada fluiditas membran plasma sperma, merusak motilitas sperma, dan meningkatkan kerusakan DNA (deoxyribonuclealic acid) sperma. Kesimpulan: Peningkatan body mass index (BMI) meningkatkan risiko kejadian penurunan parameter sperma yang mengacu pada peningkatan derajat infertilitas pada pria. Pria obesitas dapat meningkatkan risiko perubahan parameter sperma secara kuantitatif (volume, jumlah, dan konsetrasi) serta kualitatif (motilitas, morfologi, dan DNA sperma).
Keywords