Sari Pediatri (Dec 2016)
Fungsi Sistolik dan Diastolik Ventrikel Kiri pada Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut Pasca Terapi Daunorubisin
Abstract
Latar belakang. Pengobatan utama limfomia limfoblastik akut (LLA) adalah kemoterapi. Sitostatik yang paling sering memberikan efek samping pada sistem kardiovaskuler adalah golongan antrasiklin yaitu doksorubisin dan daunorubisin. Tanda awal kardiomiopati karena antrasiklin adalah gangguan fungsi diastolik. Adanya gangguan fungsi ventrikel dapat dibuktikan dengan metode radionuklid dan ekokardiografi Doppler. Tujuan penelitian. Memperoleh data fungsi diastolik dan sistolik ventrikel kiri, dimensi ventrikel kiri, dan status gizi pada anak dengan LLA pasca terapi daunorubisin. Metode. Penelitian cross sectional meneliti fungsi diastolik dan sistolik ventrikel kiri pada 19 anak LLA pasca terapi daunorubisin. Sebagai kontrol penelitian 21 anak LLA tanpa terapi daunorubisin dan 18 anak sehat. Pemeriksaan fungsi dan dimensi ventrikel kiri dilakukan dengan pemeriksaan ekokardiografi 2D, M mode dan Doppler. Analisis statistik hasil penelitian dilakukan dengan mempergunakan uji ANOVA dan Chi-square. Hasil. Terdapat 12 dari 19 anak pada kelompok studi dan 5 dari 21 anak pada kelompok kontrol LLA yang mengalami gangguan fungsi diastolik ventrikel kiri dengan pola penurunan relaksasi. Pola penurunan relaksasi terdapat pada kardiomiopati hipertrofi maupun kardiomiopati dilatasi, hipertrofi ventrikel kiri karena berbagai sebab, penyakit jantung iskemik, preload yang menurun, dan afterload yang meningkat. Pada kelompok kontrol LLA juga sudah terdapat gangguan fungsi diastolik ventrikel kiri. Disamping daunorubisin terdapat faktor lain yang mempengaruhi fungsi diastolik ventrikel kiri, penyakitnya sendiri dan obat-obat lain. Gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri hanya didapatkan pada 1 anak kelompok studi. Hal ini disebabkan oleh dosis kumulatif daunorubisin yang masih relatif rendah dan follow up yang masih pendek. Tidak terdapat perubahan dimensi ventrikel kiri pada kelompok studi dibandingkan kelompok kontrol; belum terjadi kardiomiopati yang berhubungan dengan dosis kumulatif yang tinggi dan penggunaan yang lama untuk timbulnya manifestasi klinis. Pada kelompok studi tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara gizi dengan timbulnya gangguan fungsi diastolik. Kesimpulan. Pada anak dengan penyakit leukemia limfoblastik akut pasca terapi daunorubisin dosis kumulatif 120 mg/m2 telah mengalami gangguan fungsi diastolik ventrikel kiri, sedangkan fungsi sistolik tidak terganggu. Dimensi ventrikel kiri tidak mengalami perubahan. Tidak terdapat perbedaan status gizi pada anak dengan fungsi diastolik ventrikel kiri terganggu.
Keywords