Averrous: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh (Feb 2018)
SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS MEDIA KROMOGENIK SEBAGAI DETEKSI DINI ESCHERICHIA COLI DAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM ΒETA LACTAMASE (ESBL) DARI SPESIMEN URIN PASIEN DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Abstract
Infeksi nosokomial yang disebabkan oleh bakteri resisten antibiotik termasuk bakteri penghasil ESBL telah banyak dilaporkan di seluruh dunia. Enzim ESBL paling banyak dihasilkan oleh Enterobacteriaceae, terutama Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae. Medium kromogenik merupakan suatu medium generasi baru sebagai metode kultur secara cepat yang menggabungkan antara deteksi presumtif ESBL dengan identifikasi organisme, yang dapat dijadikan sebagai salah satu skrining. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sensitivitas dan spesifisitas medium kromogenik sebagai deteksi dini Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL dari spesimen urin. Penelitian merupakan uji validitas diagnostik. Terdapat 343 spesimen urin yang berasal dari ruangan anak, penyakit dalam dan bedah, semua urin diinokulasikan ke medium kromogenik, disamping pemeriksaan rutin dengan Mac Conkey Agar (MCA) dan Blood Agar (BA). Hasil yang tumbuh pada medium kromogenik diidentifikasi sebanyak 98 sampel berdasarkan warna koloni, 41 sampel menghasilkan koloni berwarna merah dan 28 sampel koloni berwarna hijau, sisanya tumbuh dengan koloni yang tidak berwarna. Terdapat 146 sampel yang tumbuh pada MCA dan BA yang selanjutnya diidentifikasi ddengan Phoenix sebagai gold standard, 32 sampel E. coli dan 18 sampel K. pneumoniae dengan ESBL. Hasil ini dibandingkan untuk menilai sensitivitas dan spesifisitas. Analisis data menggunakan Mc Nemar dan uji Kappa, dengan hasil (P>0,05) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara medium kromogenik dengan Phoenix dalam identifikasi E. coli dan K. pneumoniae penghasil ESBL. Didapatkan sensitivitas, spesifisitas, PPV masing-masing untuk E. coli adalah 96,9%, 80% dan 91,2%; 100% untuk K. pneumoniae. Hasil deteksi dan identifikasi E. coli dan K. pneumonia penghasil ESBL yang dibandingkan dengan Phoenix menunjukkan perbedaan P>α dengan sensitivitas 98%, spesifisitas 85% dan PPV 94,2%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa medium kromogenik dapat digunakan sebagai deteksi dini dan identifikasi E. coli dan K. pneumonia sebagai penghasil ESBL pada spesimen urin. Penggunaan medium kromogenik dalam identifikasi E. coli dan K. pneumoniae secara langsung pada spesimen urin menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi pada K. pneumonia dibandingkan E. coli penghasil ESBL.
Keywords