Sorot (Apr 2019)
Persediaan bahan baku dan nilai tambah usahatani jamur merang di Paguyuban Kaola Mandiri Kabupaten Jember
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persediaan bahan baku usahatani jamur merang, tingkat pemesanan kembali bahan baku usahatani jamur merang dan nilai tambah usahatani jamur merang di Paguyuban Kaola Mandiri Kabupaten Jember. Lokasi penelitian ini ditentukan dengan purposive method, yaitu di Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan analitis. Metode pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sampling dengan sampel 16 orang. 15 orang di budidaya dan 1 orang sebagai pelaku pengolahan blanching. Teknik pengumpulan data yaitu primer dengan menggunakan kuisioner dan wawancara, sekunder yaitu BPS, Dinas Pertanian Kabupaten Jember, buku dan jurnal. Sedangkan analisis data yaitu Economic Order Quantity (EOQ), Reorder Point (ROP), dan nilai tambah hayami. Hasil penelitian menunjukkan persediaan bahan baku adalah ekonomis, hal ini ditunjukkan oleh kebutuhan bahan baku yang lebih kecil dari nilai EOQ. Tingkat pemesanan kembali jerami tidak ekonomis, sedangkan benih ekonomis, hal ini ditunjukkan oleh hasil ROP jerami lebih besar dari EOQ Jerami sedangkan benih Hasil ROP lebih kecil dari EOQ benih. Nilai tambah yang diperoleh menunjukkan nilai positif. This study aims to determine the raw material inventory of merang mushroom farming, the rate of re-ordering of raw material for mushroom farming and the added value of mushroom farming in Paguyuban Kaola mandiri Jember Regency. The location of this study was determined by purposive method, namely in Rambipuji Village, Rambipuji District, Jember Regency. The research method used is descriptive and analytical method. The sampling method is using purposive sampling with a sample of 16 people. 15 people involved in cultivation and another person in blanching processing. Data collection techniques are primary using questionnaires and interviews, secondary, namely BPS, Jember District Agricultural Service, books and journals. While data analysis is the Economic Order Quantity (EOQ), Reorder Point (ROP), and added value of Hayami. The results of the study show that raw material inventories are economical, this is indicated by the need for raw materials that are smaller than the EOQ value. The rate of re-ordering of straw is not economical, while the seeds are economical, this is indicated by the results of straw ROP greater than EOQ Straw while the seeds of ROP results are smaller than EOQ seeds. The added value obtained is positive.
Keywords