Mozaik Humaniora (Nov 2021)

Perlawanan Strategis Perempuan terhadap Eksploitasi Laki-laki dalam Novel Claudine en Menage (1902) Karya Gabriele Sidonie Colette

  • Yuniarti Sibuea,
  • Wening Udasmoro,
  • Hayatul Cholsy

DOI
https://doi.org/10.20473/mozaik.v20i2.21953
Journal volume & issue
Vol. 20, no. 2
pp. 236 – 246

Abstract

Read online

Kehidupan perempuan yang dianggap bergantung kepada laki-laki membuat perempuan diperlakukan semena-mena dan tidak adil. Claudine en Menage (1902) adalah novel karya seorang pengarang Prancis, Colette. Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan yang hidup sebagai istri yang mengalami eksploitasi berlapis karena ras, budaya, dan seksualitasnya yang dilakukan oleh orang-orang terdekatnya, yaitu ayah dan suaminya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi ideologi dari novel terkait dengan perlawanan perempuan terhadap eksploitasi laki-laki dan mengajak pembaca untuk membuka paradigma baru yang lebih luas mengenai perlawanan perempuan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori perlawanan perempuan dari Hélène Cixous, yang berpendapat bahwa perempuan dengan keahlian dan kemampuannya menulis mampu keluar dari belenggu penindasan yang mereka alami. Teori interseksionalitas dari Kimberlé Crénshaw, yang menerangkan tentang diskriminasi ganda perempuan yang bersifat interseksional yang memuat aspek ras, budaya, agama, serta seksualitas juga dijadikan lensa pendukung di dalam tulisan ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi cerita dengan fokus pengumpulan data dan analisis data pada kemampuan perempuan keluar dari belenggu patriarki dan mampu menjadi perempuan independen dengan kemampuan yang mereka miliki. Women's lives are seen as dependent on men, and as such they are prone to abuse and unfair treatment. Claudine en Menage (1902) is a novel written by the French author Colette, which narrates a woman's experiences with racial, cultural, and sexual exploitation at the hands of her father and husband. This study seeks to explore the novel's ideology, as related to its depiction of women's resistance to male exploitation and its invitation to readers to explore broader paradigms about said resistance. This study employs Hélène Cixous' theory of struggle, which holds that women are able to penetrate the barriers of oppression through their writing skills and abilities, and Kimberlé Crénshaw's theory of intersectionality, which holds that sexual discrimination intersects with racial, cultural, religious, and sexuality discrimination. This study uses content analysis methode, with a particular focus on collecting and analyzing data that depict women's ability to shatter barriers of patriarchy and become independent through their own abilities.

Keywords