Perduli (Oct 2022)

Penguatan karakter melalui literasi sejarah untuk generasi muda

  • Kurniawati,
  • Abrar Abrar Abrar Abrar,
  • M. Fakhruddin M. Fakhruddin,
  • Pamela Ayesma Pamela Ayesma,
  • Triasih Kartikowati Triasih Kartikowati

DOI
https://doi.org/10.21009/perduli.v3i02.29079
Journal volume & issue
Vol. 3, no. 02
pp. 39 – 54

Abstract

Read online

Artikel ini bertujuan memberikan gambaran tentang pentingnya membina karakter generasi muda sebagai penerus bangsa melalui literasi sejarah. Dengan belajar sejarah seseorang dapat memahami dirinya dan mengetahui pentingnya keberadaannya dalam suatu bangsa baik itu di masa lalu, sekarang maupun di masa yang akan datang. Namun, pentingnya pelajaran sejarah tidak berarti semua orang tertarik untuk mempelajari sejarah, terutama generasi muda yang banyak menganggap pelajaran sejarah membosankan karenanya informasi sejarah yang diketahui mereka juga sangat terbatas. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan konsep literasi sejarah. Untuk meningkatkan literasi sejarah di kalangan generasi muda diperlukan kegiatan-kegiatan yang mendukung untuk mempromosikannya. Solusi yang paling tepat dalam rangka penguatan karakter melalui literasi sejarah adalah dengan memanfaatkan sejarah lokal. Dengan sejarah lokal diharapkan generasi muda akan mudah memahami dan mencintai budaya dari bangsanya sendiri. Maka literasi sejarah melalui sejarah lokal membantu generasi muda untuk lebih mengenal dirinya sebagai pribadi, sebagai bagian dari daerahnya dan sebagai bagian dari suatu bangsa. Pelaksanaan program pengabdian masyarakat yang dilakukan peneliti di Cianjur bertujuan memperkuat karakter generasi muda melalui literasi sejarah. Pemuda karang taruna Desa Bobojong diajak mengenali sejarah lokal di mana mereka tinggal termasuk kearifan lokal yang dimiliki orang Cianjur yaitu Ngaos, Mamaos dan Maenpo. Para pemuda secara kelompok diberi tugas untuk mengeksplorasi sejarah, budaya dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat setempat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 43% peserta menilai sangat baik, 46% baik dan 11% cukup baik sementara isi materi yang ditampilkan dinilai sangat baik (36%) dan baik (46%). Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan peneliti ini bermanfaat sehingga dapat diteruskan di masa mendatang.

Keywords