Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Sep 2024)

Posmodernisme dan Sumbangannya Bagi Perkembangan Teologi

  • Mateus Mali

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v9i1.1353
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 308 – 325

Abstract

Read online

Abstract. Postmodernism (postmo) is associated with deconstruction, skepticism and philosophical criticism of the concept of universal truth and objective reality. For postmodernist thinkers, reason and logic are merely conceptual constructions and therefore are only valid within the intellectual traditions adopted by their users. These thinkers emphasize the differences in human experience and the plurality of truth, while dogmatic theology claims God and objective reality as the only truth. Based on this, this paper attempted to analyze the influence of postmo on theology in order to build a new paradigm for the development of theology. The method used in this article was literature study. The result of this study indicates that theology must learn from postmodernism. Theology must renew itself so that its arguments can be accepted. Abstrak. Postmodernisme (posmo) dihubungkan dengan dekonstruksi, skeptisisme dan kritik filosofis terhadap konsep kebenaran universal dan realitas yang obyektif. Bagi para pemikir posmodernisme, akal budi dan logika hanyalah konstruksi konseptual dan karenanya hanya sah di dalam pendirian tradisi-tradisi intelektual yang dipakai oleh penggunanya. Para pemikir itu menekankan perbedaan pengalaman manusiawi dan kemajemukan kebenaran, sementara teologi dogmatik mengklaim Tuhan dan realitas obyektif sebagai satu-satunya kebenaran. Berangkat dari hal itu tulisan ini mencoba menganalisa pengaruh posmo terhadap teologi untuk membangun sebuah paradigma baru demi perkembangan teologi. Metode yang digunakan di dalam artikel ini adalah studi literatur. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa teologi harus belajar dari posmodernisme. Teologi harus membaharui diri sehingga argumen-argumennya dapat diterima.

Keywords