Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Dec 2017)
Ghending Dangdut: Artikulasi Budaya Masyarakat Madura dalam Seni Tabbhuwan
Abstract
Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian antropologi musik dengan metode etnografi yang menelaah tentang artikulasi budaya masyarakat Madura melalui ghendhing dangdut dalam seni tabbhuwân Madura. Sorotan dalam penelitian ini adalah perihal hubungan musik dan masyarakat: bagaimana masyarakat Madura memaknai budayanya melalui seni tabbhuwân, dan bagaimana mereka mengekspresikannya. Secara khusus akan membaca bentuk ekspresi simboliknya melalui analisis musikologis bentuk-bentuk musikal garap dangdut pada tabbhuwân Madura. Melalui analisis musikologis, akan dilihat pola-pola, kaidah dan kecenderungan musikal yang digunakan oleh masyarakat Madura dan nantinya akan dikomparasikan dengan pola-pola garap dangdut pada gamelan Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan multidisipliner yang mewacanakan teori musikologi dengan antropologi budaya. Temuan penelitian ini adalah 1) Berdasarkan analisis musikologis, dapat dikatakan bahwa ghendhing dangdut dalam budaya Madura bersifat lebih luwes, longgar dan dinamis dibanding dengan budaya Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Madura merupakan masyarakat yang dinamis, inklusif, ulet, tegas dan adaptatif. Mereka juga mampu merespon perubahan jaman, mempertanyakan kemapanan modernitas dan ke’adiluhung’-an budaya; 2) Bentuk tabbhuwân yang dinamis adalah cara masyarakat Madura memaknai budaya dan realitas hari ini (kontemporer). Tabbhuwân merupakan wujud interaksi budaya Madura dengan budaya lain, pemaknaan atas modernitas serta wujud konservasi budaya lokal.
Keywords