Animal Production: Indonesian Journal of Animal Production (Jan 2015)
Production of Superior Pigs by Injecting the Sows with Gonadotropin Prior to Mating
Abstract
Abstract. An experiment was conducted to produce superior pigs with improved growth phenotypes and survival during postnatal growth by injecting the sows with gonadotropin prior to mating. The experiment consisted of 2 stages. In the first stage, 12 sows were divided into 2 groups i.e., sows injected with NaCl0.95% as a control (NSO) and sows injected with PG600 (SO) prior to mating. Parameters measured were growth phenotypes and survival at birth and during pre-weaning period. In the second stage, 24 of weaned pigs (age 8 weeks) from the first stage were selected (6 males and 6 females from NSO group and 6 males and 6 females from SO group) to be used for measurement of growth performance. The experimental pigs were raised and observed until the age of 28 weeks (7 month). The body weights were measured monthly. The results of the experiment showed that improvement of uterine environment by gonadotropin injection of the sows prior to mating dramatically improved birth weight with a very homogenous birth weight within litter size. Improved birth weight and within-litter variation of birth weight improved pre-weaning growth performance and survival that finally dramatically increased weaning weight and total weight of weaned pigs per sow. After weaning, pigs born to SO sows grew faster and had around 10 kg higher body weight as compared to control at the age of 7 month. It was concluded that superior pigs could be produced by improving endogenous secretion of pregnant hormone during pregnancy. Key words: Birth weight, growth phenotypes, survival, prenatal growth, postnatal growth Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan anak-anak babi unggul dengan fenotipe pertumbuhan dan daya hidup yang lebih baik selama pertumbuhan pascalahir dengan cara menyuntik induk babi dengan gonadotropin sebelum pengawinan. Penelitian terdiri atas dua tahapan. Penelitian tahap pertama, 12 ekor induk babi dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, 1) kelompok kontrol, yaitu induk yang disuntik dengan NaCl 0.95% (NSO) dan 2) kelompok yang disuntik dengan PG600 sebelum pengawinan (SO). Parameter yang diukur ialah fenotipe pertumbuhan dan daya hidup anak pada saat lahir dan selama periode prasapih. Tahap kedua, 24 anak babi lepas sapih dari percobaan tahap pertama (umur 8 minggu) dipilih (6 jantan dan 6 betinadari kelompok NSOdan 6 jantan dan 6 betina dari kelompok SO) untuk digunakan dalam pengukuran kinerja pertumbuhan pascasapih. Babi percobaan dibesarkan dan diamati sampai umur 28 minggu (7 bulan). Bobot badan diukur setiap bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan lingkungan uterus dengan cara penyuntikan induk dengan gonadotropin sebelum pengawinan secara dramatis memperbaiki bobot lahir anak dengan bobot lahir per induk yang lebih seragam. Perbaikan bobot lahir dan keseragaman bobot lahir memperbaiki kinerja pertumbuhan prasapih dan kelangsungan hidup anak yang pada akhirnya secara dramatis meningkatkan bobot sapih dan total bobot anak yang disapih per ekor induk. Setelah penyapihan, anak babi yang dilahirkan oleh induk yang disuntik gonadotropin tumbuh lebih cepat dengan bobot badan yang lebih tinggi sekitar 10 kg dibandingkan dengan kontrol pada umur 7 bulan. Disimpulkan bahwa anak babi unggul dapat dihasilkan melalui perbaikan sekresi endogen hormon kebuntingan selama kebuntingan. Kata kunci: Bobot lahir, fenotipe pertumbuhan, daya hidup, pertumbuhan prenatal, pertumbuhan pascalahir