Jurnal Ternak Tropika (Dec 2021)
Perbandingan Kadar dan Variasi Fenotipe Albumin Induk Beranak Kembar dan Tunggal pada Domba Sapudi, Dormas, dan Suffas
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan kadar albumin dari plasma darah induk domba Sapudi, Dormas, dan Suffas yang beranak kembar (IBK) dan tunggal (IBT). Metode penelitian adalah studi kasus dengan pengambilan sampel dilaksanakan di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Jember Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Sampel yang digunakan domba Sapudi dan Dormas dan Suffas. Analisa Albumin dengan menggunakan Bromcresol Green (Albumin Darah),. Analisa data dengan menggunakan SPSS16 ANOVA Single Faktor dan uji lanjut menggunakan LSD (Least Significance Different). Hasil penelitian menunjukkan nilai rataan konsentrasi albumin domba Sapudi kelahiran kembar dan tunggal mempunyai nilai rataan sama hanya pada simpangan baku yaitu 3,83±0,68 g/dL dan 3,83± 0,53 g/dL. Kadar albumin pada bangsa domba Dormas adalah IBK = 4,43±0,92 g/dL dan IBT= 3,78±0,43 g/dL. Domba Suffas mempunyai kadar albumin 5,05±0,72 g/dL (IBK) dan 4,12± 0,66 g/dL(IBT). Berdasarkan uji t tidak berpasangan kadar albumin darah antara induk domba Sapudi, Dormas dan Suffas kelahiran tunggal dan kembar tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P > 0,05). Tetapi dilihat dari nilai rataan ada kecenderungan kadar albumin induk kelahiran kembar pada domba Dormas dan Suffas lebih tinggi 17,20% dan 22,20%. Sebaliknya berdasarkan variasi fenotipe albumin induk kelahiran kembar lebih bervariasi 8,82-66,15% dibandingkan dengan induk beranak tunggal baik pada Sapudi, Dormas, maupun Suffas. Kesimpulan adalah kadar dan variasi fenotipe albumin induk kembar cenderung tertinggi adalah Suffas, diikuti dengan Dormas dan teredah pada domba Sapudi. Sebaliknya kadar dan variasi fenotipe albumin induk beranak tunggal cenderung tertinggi adalah Suffas, Sapudi dan terendah adalah Dormas. Ini berarti induk domba Sapudi mempunyai potensi fisiologis lebih baik untuk kelahiran kembar daripada domba Suffas dan Dormas. Pengembangan induk domba Sapudi kelahiran kembar harus menjadi salah satu kriteria prioritas seleksi.