Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi (Nov 2022)

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Belimbing Wuluh Terhadap Escherichia coli Penyebab Diare

  • Jade Septhimoranie,
  • Dwi Aditiyarini,
  • Vinsa Cantya Prakasita

DOI
https://doi.org/10.23917/bioeksperimen.v8i2.15749
Journal volume & issue
Vol. 8, no. 2
pp. 79 – 87

Abstract

Read online

Diare merupakan salah satu gejala infeksi pada saluran cerna, yang dapat disebabkan oleh adanya organisme (bakteri, virus, dan/atau parasit), sehingga menyebabkan feses menjadi lebih cair dan frekuensinya lebih sering dari biasanya. Escherichia coli memiliki presentase yang tinggi dibandingkan bakteri lain pada feses penderita diare. Pengobatan yang dilakukan biasanya dengan menggunakan antibiotik, namun sekarang ini banyak ditemukan antibiotik yang telah resisten. Tanaman obat-obatan dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengatasi diare. Salah satunya ialah kulit batang Belimbing Wuluh. Adanya kandungan senyawa yang bersifat antibakteri pada kulit batang Belimbing Wuluh dimungkinkan dapat menghambat pertumbuhan E. coli penyebab diare. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kulit batang Belimbing Wuluh terhadap E. coli penyebab diare. Pada penelitian ini menggunakan metode ekstraksi dekoktasi. Uji fitokimia dilakukan terhadap flavonoid, alkaloid, dan saponin. Uji total fenol dilakukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Uji antibakteri dilakukan dengan menggunakan disk diffusion method Kirby-Bauer, dilanjutkan uji MIC dengan metode mikrodilusi serta uji MBC. Analisis data dengan One-Way ANOVA dan post-hoc Duncan. Kulit batang Belimbing Wuluh mengandung senyawa saponin, alkaloid, flavonoid, dan fenol. Hasil rata-rata dari nilai total fenol adalah 25,12 ± 7,73(mg GAE)⁄g. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang Belimbing Wuluh dengan konsentrasi 2,5% masih dapat menghambat E. coli secara signifikan (P≤0,05).

Keywords