Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Nov 2020)

Penerapan Otomasi Perpustakaan Sekolah di Malang Raya

  • Moh Safii,
  • Setiawan Setiawan,
  • Sokhibul Ansor,
  • Dwi Novita Ernaningsih,
  • Lidya Amalia Rahmania,
  • Cicik Tri Jayanti

DOI
https://doi.org/10.30651/aks.v5i1.3880
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 79 – 87

Abstract

Read online

Berdasarkan data Kementrian pendidikan dan kebudayaan, sebanyak 34.19 persen sekolah di Indonesia dari 34 provinsi, belum memiliki perpustakaan. Padahal sesuai amanat UU No 43 Tahun 2007 hendaknya lembaga pendidikan termasuk sekolah ditunjang dengan perpustakaan. Perpustakaan tentu harus mengiringi perkembangan jaman dan mampu untuk memberikan layanan berbasis teknologi. Berdasar hal tersebut dan fakta bahwa tidak semua perpustakaan sekolah berjalan sesuai standar perpustakaan apalagi memanfaatkan otomasi perpustakaan. Maka pengabdian dalam bentuk pelatihan ini menjadi solusi dari gambaran permasalahan diatas. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini ialah ceramah, pelatihan dan pendampingan. Diikuti oleh 34 peserta dari pengelola perpustakaan Se Malang Raya yang terdiri dari Sekolah Swasta, Sekolah Negeri, Pondok Pesantren. Saat pelatihan aplikasi otomasi perpustakaan 100% terinstall pada laptop peserta dan dapat digunakan. Sehingga pengelolaan perpustakaan yang manual sudah terbantukan dengan otomasi perpustakaan dan meninggalkan proses manual/paperbased service ke arah perpustakaan digital. Kendala yang dihadapi peserta ketika monitoring dan evaluasi ialah dukungan teknis penyediaan hardware yang belum dipenuhi oleh pihak sekolah. Saran dan tindak lanjut dari kegiatan ini ialah ditingkatkannya pada tahap lebih lanjut yaitu inovasi layanan dan akreditasi perpustakaan. Kata kunci: otomasi perpustakaan; perpustakaan digital; perpustakaan sekolah Implementation of School Library Automation in Malang Raya ABSTRACT Based on data from the Ministry of education and culture, as many as 34.19 percents of schools in Indonesia from 34 provinces, do not yet have a library. Yet according to the mandate of Law No. 43 of 2007 educational institutions including schools should be supported by libraries. Libraries certainly have to accompany the development of the era and be able to provide technology-based services. Based on this and the fact that not all school libraries run according to library standards let alone utilize library automation. Then this service in the form of training is the solution to the picture above problems. The methods used in this service are lectures, training and mentoring. Participated in 34 participants from the library manager of Se Malang Raya consisting of Private Schools, Public Schools, Islamic Boarding Schools. During training, the library automation application is 100% installed on the participant's laptop and can be used. So that manual library management is helped by library automation and leaves the manual / paper-based service process in the direction of digital libraries. The obstacle faced by participants when monitoring and evaluation is technical support for providing the hardware that has not been met by the school. Suggestions and follow-up from this activity are to be improved at a further stage, namely service innovation and library accreditation. Keywords: library automation; digital library; school library

Keywords