Bahastra (Oct 2016)

STYLISTICS GENETIC ANALYSIS ON POETRY HENDAK TINGGI? AND HENDAK BAHAGIA??? WRITTEN BY BUNG USMAN AS A PICTURE OF INDONESIAN SOCIETY IN JAPANESE ERA

  • Yosi Wulandari

DOI
https://doi.org/10.26555/bahastra.v36i1.5063
Journal volume & issue
Vol. 36, no. 1
pp. 123 – 130

Abstract

Read online

Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra merupakan karya ekspresif wujud penyampai segala rasa. Secara pendokumentasian sejarah pun, puisi dapat menjadi salah satu wadah yang menyimpan catatan sejarah. Pemanfaatan tanda bahasayang digunakan dalam karya sastra merupakan bentuk performansi komunikasi yang digunakan pengarang untuk menyampaikan pesan tertentu. Penyampaian pesan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan aspekstilistika sebagai wujud performansi kebahasaan. dalam Hal inilah yang menjadi menarik untuk selalu dikaji dan ditemukan catatan-catatan sejarah dari berbagai sastra masa lampau, salah satunya puisi di zaman Jepang.Indonesia menjadi sebuah negara yang berdaulat pun tidak bisa terlepas dari perkembangan sastra. Bahkan, sastra dapat mencatat dengan baik perjuangan bangsa serta sastra digunakan untuk alat perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Zaman Jepang ditemukan dua kelompok sastrawan, yaitu sastrawan yang mendukung Jepang dan melawan Jepang. Bung Usman sebagai salah satu sastrawan yang melawan Jepang menggunakan puisi sebagai bentuk penolakan dan perlawan terhadap Jepang. Menganalisis gaya sastrawan secara indvidual dapat menemukan karakter bahasa sastrawan dan mencerminkan kondisi masyarakat di Zaman Jepang. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, Bung Usman memiliki gaya yang khas dalam penulisan puisi di zaman Jepang dengan gaya dominan lewat puisinya dan puisi Bung Usman pun menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia yang kebingungan dan tidak tahu hendak melakukan apa sehingga membiarkan kesewenangan Jepang sekaligus menggambarkan keingan masyarakat melawan atau berjuang mendapatkan kemerdekaan Indonesia.