Sari Pediatri (Nov 2016)
Leukositosis pada Ibu Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Infeksi Neonatal Awitan Dini: Telaah Klinis di RSAB Harapan Kita
Abstract
Latar belakang. Infeksi awitan dini neonatal masih menjadi masalah karena tingginya angka kesakitan, kematian, biaya perawatan, dan akan menimbulkan komplikasi tumbuh kembang di kemudian hari khususnya bayi prematur. Di sisi lain diagnosis cepat sangat diperlukan terutama untuk menentukan saat pemberian antibiotik. Tujuan. Mengetahui hubungan faktor risiko maternal sebagai prediktor terjadinya infeksi neonatal awitan dini (INAD). Metode. Studi kasus kontrol, retrospektif terhadap pasien neonatus yang dirawat di Unit Perawatan Intensif Neonatal, Rumah Sakit Anak dan Bunda ”Harapan Kita” sejak Desember 2008 sampai dengan November 2010. Data dianalisis secara multivariat regresi logistik dengan menggunakan program SPSS 16.0. Hasil. Subyek penelitian 566 bayi baru lahir dari 5094 kelahiran selama periode dua tahun; ditemukan 179 neonatus (35,17 per 1000 kelahiran) didiagnosis tersangka INAD, 12 (6,7%) terbukti berdasarkan pemeriksaan biakan darah. Jenis kuman adalah Staphylococcus epidermidis (6), candida sp (2), Staphylococcus aureus (1), Streptococcus B hemoliticus (1), Streptococcus maltophilia (1), serratia sp (1). Faktor risiko leukositosis (15.000 sel/mm3) pada ibu dan adanya leukosit (5/LPB) dalam cairan lambung bayi yang diaspirasi segera setelah lahir memiliki probabilitas sebagai prediktor kemungkinan neonatus menderita infeksi awitan dini sebesar 67.7%. Kesimpulan. Peningkatan jumlah leukosit darah ibu dan peningkatan jumlah leukosit dalam cairan lambung bayi yang diaspirasi segera setelah lahir merupakan prediktor kemungkinan neonatus menderita infeksi awitan dini
Keywords