Empowerment (Jan 2018)
PELATIHAN IN-SERVICE TERHADAP KOMPETENSI BABYSITTER
Abstract
Keluarga adalah rumah pertama bagi seorang anak yang baru dilahirkan. Namun bagaimana jika orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya diluar. Permasalahan ekonomi bangsa ini menyebabkan orang tua memerlukan bantuan orang lain dalam mengasuh anak. Jasa baby sitter menjadi sebuah solusi. Namun beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut (1) Baby sitter yang ada saat ini belum mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan pemerintah. (2) Masih banyak baby sitter “gadungan” yang bukan berasal dari agen penyalur resmi. (3) Berkembangnya kasus-kasus kekerasan dan kecelakaan yang terjadi karena kesalahan pengasuhan yang dilakukan baby sitter.(4) Pelatihan yang ada saat ini bagi baby sitter berfokus pada perawatan secara fisik saja.(5) Terdapat model pelatihan in-service berbasis kompetensi bagi baby sitter yang memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai perawatan dan pengasuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut (1)Bagaimana penerapan pelatihan in service bagi baby sitter? (2)Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan in service dengan kompetensi baby sitter? (3)Adakah perbedaaan kompetensi baby sitter berdasarkan tingkat pendidikan? Berdasarkan pertanyaan tersebut, maka teori yang melandasi penelitian ini adalah pelatihan in service, kompetensi baby sitter. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, metode deskriptif dengan sampel penelitian adalah 10 baby siter yang sudah pernah mendapatkan pelatihan tersebut. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut (1) Model Pelatihan in-service terdiri dari beberapa tahapan yaitu TrainingofTrainer (TOT), Perencanaan (Seleksi calon fasilitator dan Penetapan fasilitator), Pelaksanaan (Pengantar materi stimulasi, Brain storming mengenai aktivitas keseharian anak, Materi 1 : “Peraturan Menteri nomor 58 tahun 2009”, Demonstrasi mengenai “pola asuh yang biasa dilakukan dalam aktivitas anak”, Refleksi, Menyusun rencana unjuk kerja, Evaluasi, Pelatihan sehari bagi baby sitter, Pendampingan baby sitter oleh fasilitator. (2) Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara pelatihan dan kompetensi baby sitter yaitu sebesar 0,728. Koefisien determinasi, sebesar 53% dari kompetensi baby sitter dipengaruhi oleh model pelatihan. (3) terdapat perbedaan kompetensi baby sitter dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Hal ini terlihat dari t hitung yang lebih besar dari t tabel 6,11>2,306.