JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) (Aug 2024)

Studi patologis terhadap pelaksanaan program warung penekanan inflasi di kota Madiun

  • Rizky Dwi Akbar Aprilian,
  • Rutiana Dwi Wahyunengseh,
  • Asal Wahyuni Erlin Mulyadi

DOI
https://doi.org/10.29210/020244068
Journal volume & issue
Vol. 10, no. 3
pp. 215 – 231

Abstract

Read online

Pembatasan aktivitas sosial yang diterapkan selama pandemi Covid-19, meskipun berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat, turut menyebabkan disrupsi ekonomi yang signifikan. Pemerintah berupaya menekan inflasi melalui program subsidi seperti Warung Tekan Inflasi. Namun, penelitian menunjukkan adanya gap antara pencapaian dan proses pelaksanaannya, menandakan adanya potensi patologis dalam implementasi. Penelitian ini menganalisis potensi patologis dalam implementasi Program Warung Tekan Inflasi di Kota Madiun dan menganalisis langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Madiun dalam menangani potensi patologis tersebut untuk mengurangi risiko ketidaktepatan sasaran kebijakan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk menganalisis potensi patologis dalam implementasi program Warung Tekan Inflasi. Penelitian ini dilakukan di Kota Madiun. Dalam penelitian ini, penentuan informan dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan menerapkan kriteria-kriteria yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Subjek penelitian yaitu Pemerintah Kota Madiun yang memiliki otoritas dalam pelaksanaan program Warung Tekan Inflasi; Dinas Perdagangan Kota Madiun Kota Madiun sejumlah 3 (tiga) orang; Bagian Perekonomian dan Kesra Kota Madiun sejumlah 2 (dua) orang; 12 (dua belas) orang dari sektor tradisional; 1 (satu) orang dari Perumda Aneka Usaha; 1 (satu) orang dari Bulog Madiun. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Peneliti mengidentifikasi potensi patologis dalam Program Warung Tekan Inflasi Kota Madiun, seperti penjualan barang sembako subsidi di atas HET dan pembelian ulang untuk dijual kembali. Pemerintah merespons dengan menerbitkan aturan resmi, memperkuat pengawasan pedagang, menerapkan sistem pengaduan, dan menetapkan batasan jumlah pembelian serta prosedur evaluasi rekapitulasi penjualan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman terhadap potensi patologis dalam implementasi kebijakan subsidi.

Keywords