Jurnal Hilirisasi IPTEKS (Sep 2021)

PENERAPAN TANAMAN HIDROPONIK DARI BOTOL BEKAS DI DESA PONDOK MAKMUR KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO, BENGKULU

  • Ferry Lismanto Syaiful,
  • Wiranda Erza Pratama

DOI
https://doi.org/10.25077/jhi.v4i3.550
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 3
pp. 140 – 148

Abstract

Read online

Salah satu teknik bercocok tanam yang menguntungkan dari segi biaya dan penerapannya yang sederhana adalah teknik bercocok tanam dengan hidroponik. Hidroponik merupakan budidaya tanaman/pertanian tanpa menggunakan tanah, media pengganti tanah yakni air sebagai media tanam dan penunjang pertumbuhan tanaman. Tujuan dari kegiatan ini adalah 1. memberikan pengetahuan tentang teknik bercocok tanam dengan hidroponik, 2. memberikan pemahaman tentang pemanfaatan limbah di sekitar seperti botol bekas untuk membuat hidroponik sederhana, dan 3. Memberikan pemahaman peluang bisnis yang diperoleh dari pembuatan hidroponik sederhana. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pondok Makmur Kecamatan Air Manjuto Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu. Adapun sasaran kegiatan adalah masyarakat Desa Pondok Makmur Kecamatan Air Manjuto Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah sosialisasi, demonstrasi pembuatan hidroponik sederhana dari botol bekas, dan diskusi. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan mendapat respon yang baik dari peserta kegiatan. Walaupun sebagian peserta belum mengenal budidaya tanaman dengan hidroponik menggunakan botol bekas ini. Setelah mengikuti kegiatan terlihat adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang teknik bercocok tanam secara hidroponik menggunakan botol bekas sebagai media tanam. Kemudian pelaksanaan dari kegiatan ini terlihat meningkatnya keterampilan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan botol bekas menjadi hidroponik. Disamping itu masyarakat juga memahami tentang peluang bisnis yang diperoleh dari pembuatan hidroponik sederhana dari botol bekas. Teknik bercocok tanam dengan sistem hidroponik sederhana ini adalah alternatif kegiatan berkebun yang lebih mudah untuk diterapkan, tidak membutuhkan biaya yang banyak, dan perawatannya yang mudah bagi masyarakat.

Keywords