Amerta Nutrition (Mar 2023)

Total Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Food Bar Torbangun – Katuk terhadap Efektivitas Produksi ASI

  • Laeli Lutfiani,
  • Nanang Nasrulloh

DOI
https://doi.org/10.20473/amnt.v7i1.2023.88-97
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 88 – 97

Abstract

Read online

Latar Belakang: Sebab utama terputusnya ASI eksklusif adalah produksi susu yang tidak lancar. Torbangun dan Katuk merupakan galactagogue yang dapat menstimulasi produksi ASI. Modifikasi pengolahan food bar menggunakan Torbangun dan Katuk merupakan bentuk fortifikasi pangan untuk meningkatkan produksi ASI Ibu menyusui. Tujuan: Mengidentifikasi total flavonoid dan aktivitas antioksidan tepung Torbangun, tepung Katuk dan produk food bar Torbangun Katuk serta menganalisis efektivitas food bar Torbangun Katuk terhadap produksi ASI. Metode: Pre-eksperimen menggunakan rancangan pre test and post test design untuk melihat produksi ASI sebelum dan sesudah mengonsumsi food bar. Bahan baku dan produk food bar dianalisis total flavonoid dengan aluminium klorida (AlCl3) dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Food bar adalah produk dengan penambahan tepung Torbangun 2,5% dan tepung Katuk 5%. Uji efektivitas dilakukan pada 10 Ibu menyusui. Efektivitas dilihat dari perubahan volume ASI sebelum dan setelah mengonsumsi food bar. Pengaruh food bar terhadap produksi ASI menggunakan uji T berpasangan. Hasil: Analisis kimia yang didapatkan total flavonoid tepung Torbangun dan Katuk adalah 4,06 mg/g dan 5,30 mg/g serta antioksidan tepung Torbangun dan Katuk 39,77 ppm dan 307,96 ppm. Sementara itu, total flavonoid dan aktivitas antioksidan produk food bar Torbangun Katuk berturut-turut 0,36±0,06 mg/g dan 116,01±36,83 ppm. Hasil efektivitas menunjukkan terdapat kenaikan 54,98% antara rata-rata volume ASI sebelum dan setelah konsumsi food bar. Pemberian food bar berpengaruh signifikan terhadap kenaikan produksi ASI (p<0,05). Kesimpulan: Tepung Torbangun dan tepung Katuk memiliki potensi sebagai makanan tambahan untuk meningkatkan produksi ASI

Keywords