Journal of Geospatial Information Science and Engineering (Dec 2021)

Identifikasi Genangan Banjir di Wilayah DKI Jakarta Menggunakan Citra Satelit Sentinel-1

  • Ana Mardhiyana Alawiyah,
  • Harintaka Harintaka

DOI
https://doi.org/10.22146/jgise.68353
Journal volume & issue
Vol. 4, no. 2
pp. 95 – 101

Abstract

Read online

Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah dengan karakteristik topografi yang berada pada kemiringan lereng relatif landai dan terletak pada dataran rendah. Hal ini menyebabkan wilayah Jakarta menjadi semakin rentan tergenang air dan banjir pada musim hujan. Pada awal tahun 2020, Jakarta mengalami banjir yang diakibatkan oleh hujan lebat yang turun sejak 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020. Untuk keperluan antisipasi dan mitigasi bencana terkait banjir tersebut diperlukan ketersediaan data tentang luas genangan banjir dan letaknya secara cepat. Salah satu teknologi yang potensial untuk diterapkan adalah menggunakan citra satelit Sentinel-1. Berdasarkan kondisi tersebut, telah dilakukan kajian untuk mendeteksi daerah terdampak genangan banjir dari citra satelit Sentinel-1. Adapun teknik yang digunakan adalah metode change detection dan thresholding. Pada kajian ini digunakan citra Sentinel-1 perekaman tahun 2019 dan 2020, DEMNAS, Global Surface Water dan batas administrasi wilayah DKI Jakarta. Adapun tahapan pelaksanaan kajian mencakup proses change detection dengan ratio image dari dua citra Sentinel-1 GRD sebelum dan saat banjir, perhitungan nilai optimum threshold untuk menentukan banjir dan tidak banjir, masking banjir, dan perhitungan luas genangan. Berdasarkan hasil kajian diperoleh luas total daerah yang terkena banjir sekitar 1.156,84 hektar, sedangkan luas area banjir dari data Pemprov DKI sekitar 12.896,35 hektar. Hasil validasi menggunakan data Pemprov DKI dengan membandingan antara citra Sentinel-1 tahun 2019 dan 2020, diperoleh hasil 61 lokasi atau sekitar 28,96% termasuk ke dalam hasil interpretasi kelas banjir dan terdapat 157 lokasi atau sekitar 71,04% termasuk ke dalam hasil interpretasi kelas tidak banjir.

Keywords